Tewaskan Suprianda, Hasil Tes DNA Harimau dan Macan Dahan Milik Andre Belum Keluar

Ia mengatakan ada perbedaan tanda-tanda pada tubuh dua harimau yang ada.

Denada S Putri
Selasa, 12 Desember 2023 | 14:10 WIB
Tewaskan Suprianda, Hasil Tes DNA Harimau dan Macan Dahan Milik Andre Belum Keluar
Harimau milik Andre yang menerkam Suprianda. [Presisi.co]

SuaraKaltim.id - Hasil tes DNA dua ekor harimau dan satu ekor macan dahan milik Andre yang menewaskan anak buahnya, Suprianda belum keluar. Hal itu disampaikan Dokter Hewan Amir Ma'ruf selaku Peneliti Satwa Liar dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ia mengatakan ada perbedaan tanda-tanda pada tubuh dua harimau yang ada. Ia hanya memperkirakan untuk harimau berasal dari Sumatera, sedangan macan dahan dari Kalimantan.

"Artinya kemungkinan lain Harimau Sumatera. Tapi kalau Macan Dahan itu kuat dugaan berasal dari Kalimantan. Tapi tetap harus menunggu hasil uji resminya untuk tahu jelasnya," jelas Amir Ma'ruf, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa (12/12/2023).

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan fisik diketahui harimau besar yang pertama dievakuasi berusia 5 tahun. Bobotnya mencapai 100 kilogram. Sementara harimau kecil dan Macan Dahan diperkirakan berusia 2 tahun lebih.

Baca Juga:Istri Suprianda Punya Firasat Sebelum Suami Meninggal Diterkam Harimau Majikan

Secara fisik harimau kecil belum sanggup untuk menyerang manusia. Oleh sebab itu, pihaknya memastikan yang menyerang korban adalah harimau dewasa.

Ia menjelaskan, harimau dan hewan buas lainnya akan senantiasa memiliki jiwa liar yang tidak dapat diprediksi kapan akan muncul. Terlebih jika harimau memasuki fase birahi.

Ia menuturkan, bisa saja harimau akan berkelahi dengan harimau lainnya jika ditemukan dalam satu kandang. Jika itu terjadi, bisa saja harimau menyerang Suprianda berada dalam fase birahi

"Termasuk menyerang manusia. Tapi itu tadi, kita tidak akan tahu kapan jiwa liar dan agresifnya akan muncul. Oleh sebab itu biarkan satwa liar berada di alamnya. Karena sangat tidak aman untuk dipelihara," bebernya.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi dan Sumbes Daya Alam Kalimantan Timur (BKSDA Kaltim) M. Ari Wibawanto belum memberikan tanggapan.

Baca Juga:Suprianda Tewas Diterkam Harimau di Samarinda, Diancam Majikan Kalau Tak Kasih Makan Hewan Peliharaan

Diberitakan sebelumnya, keberadaan hewan buas yang dipelihara secara ilegal oleh Andre tersebut terendus setelah salah satu harimau menerkam dan menewaskan Suprianda (27), Sabtu (18/11/2023) lalu. Tiga hewan buas itu kini masih berada di Tabang Zoo, Kutai Kartanegara (Kukar).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini