Insiden Kebakaran di Samarinda Meningkat 9 Persen Karena Ini

Untuk dasarian II Desember ini, ia menyebut belum ada penikatan persentase insiden kebakaran di Samarinda.

Denada S Putri
Rabu, 13 Desember 2023 | 15:30 WIB
Insiden Kebakaran di Samarinda Meningkat 9 Persen Karena Ini
Ilustrasi kebakaran. [Pexels]

SuaraKaltim.id - Insiden kebakaran di Samarinda meningkat 9 persen pada 2023 ini. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Hendra AH.

Ia menjelaskan, untuk kasus kebakaran, secara frekuensi mengalami penurunan. Namun, karena El Nino serta kemarau yang terjadi di September kemarin banyak pembakaran lahan yang sengaja dibakar.

"Sebenarnya kebakaran secara prekuensi (frekuensi, mengalami) menurun tapi krn (karena) el nino atau kemarau (di) september kemarin banyak lahan yg sengaja dibakar dan sampah yg terbakar di TPS (Tempat pembuangan sampah)-TPS, namun tidak ada kerugian kerugian materiil," jelasnya, dihubungi melalui aplikasi pesan isntan, Rabu (13/12/2023).

Untuk dasarian II Desember ini, ia menyebut belum ada penikatan persentase insiden kebakaran di Samarinda.

Baca Juga:Beras Bantuan Tahap I Desember Capai 714,89 Ton untuk 6 Kabupaten

"Tidak ada peningkatan aman," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, Hendra AH menyampaikan, peristiwa kebakaran merupakan ancaman serius bagi masyarakat. Terutama bagi daerah yang padat penduduk.

"Tahun 2022, ada sekitar 227 insiden kebakaran. Lalu di 2023, ada penambahan 20 insiden hingga naik menjadi 247 insiden kebakaran," ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (08/12/2023).

Lebih lanjut, kebakaran di pemukiman warga merupakan peristiwa yang kerap kali terjadi di lapangan. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari korsleting listrik, kebocoran gas, kebakaran lahan, dan lain sebagainya.

"Kebakaran lahan pada September kemarin banyak diakibatkan kemarau El Nino," katanya.

Baca Juga:Pengetap BBM Sering Terjadi di Samarinda, Dishub ke Pertamina: Blokir di My Pertamina

Kendati begitu, pihak Disdamkar Samarinda mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran, dengan memperhatikan kondisi listrik dan kabel di rumah.

Hendra juga meminta masyarakat agar dapat meletakkan kompor gas dengan aman dan jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.

"Antisipasi awalnya ya setiap rumah paling tidak memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hal ini bertujuan agar api tidak menyebar ke area lainnya jika memang terjadi kebakaran," tutup Hendra.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini