SuaraKaltim.id - Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda menyebut, potensi kebakaran di Kota Tepian pada 2023 meningkat. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih waspada.
Kepala Disdamkar Samarinda, Hendra AH menyampaikan, peristiwa kebakaran merupakan ancaman serius bagi masyarakat. Terutama bagi daerah yang padat penduduk.
Ia mengatakan, insiden kebakaran di Samarinda mengalami kenaikan sebesar 9 persen pada 2023.
"Tahun 2022, ada sekitar 227 insiden kebakaran. Lalu di 2023, ada penambahan 20 insiden hingga naik menjadi 247 insiden kebakaran," ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (08/12/2023).
Baca Juga:Asal usul Nama Samarinda yang Dijuluki Kota Tepian
Lebih lanjut, kebakaran di pemukiman warga merupakan peristiwa yang kerap kali terjadi di lapangan. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari korsleting listrik, kebocoran gas, kebakaran lahan, dan lain sebagainya.
"Kebakaran lahan pada September kemarin banyak diakibatkan kemarau El Nino," kata Hendra.
Kendati begitu, pihak Disdamkar Samarinda mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kebakaran, dengan memperhatikan kondisi listrik dan kabel di rumah.
Hendra juga meminta masyarakat agar dapat meletakkan kompor gas dengan aman dan jauh dari benda-benda yang mudah terbakar.
"Antisipasi awalnya ya setiap rumah paling tidak memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hal ini bertujuan agar api tidak menyebar ke area lainnya jika memang terjadi kebakaran," tutup Hendra.
Baca Juga:Soal Distribusi BBM Melalui Pertamini, Andi Harun: Itu Ilegal