SuaraKaltim.id - Fransiskus, salah satu karyawan di lokasi ledakan tungku smelter PT IMIP Morowali mengungkapkan, seorang temannya yang tugas shift awal saat kejadian. Sedang memperbaiki alat yang diduga rusak.
Namun, tiba-tiba tungku smelter meledak dan api menyembur kemana-mana.
"Dia teman saya, tapi beda divisi. Kejadiannya itu awal shift. Api langsung menyembur dan membesar," jelasnya kepada SuaraSulsel.id -- jaringan suara.com
Saat kejadian, Fransiskus mengaku baru datang menggunakan mobil perusahaan. Dari jauh ia melihat api sudah membumbung tinggi.
Baca Juga:Pekerja Asing Asal China Meninggal, Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di PT Kalimantan Ferro Industry,
Ia juga menyaksikan ada puluhan karyawan terlihat berkerumun untuk menyelamatkan diri. Ada pula korban yang berusaha berjalan sendiri untuk mencari pertolongan.
"Baju dan sebagian tubuhnya sudah terbakar. Ada yang dagingnya sudah meleleh. Maaf, saya sungguh tidak bisa bayangkan," ucapnya.
Para korban tersebut saat ini sudah dievakuasi ke klinik PT IMIP. Kata Fransiskus banyak dari korban merupakan warga Sulawesi Selatan.
"Ada orang Toraja, Luwu sama Enrekang. Ini masih dirawat sambil diassesment di klinik," tuturnya.
Dari data sementara, ada 12 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Tujuh orang pekerja asal Indonesia dan lima orang tenaga kerja asing.
Baca Juga:Lili Kaget, Dengar Suara Ledakan di Samping Rumahnya: Api Sudah Besar
Sementara, ada 39 orang lainnya yang mengalami luka bakar berat dan ringan.
Belasan orang dilaporkan tewas dan mengalami luka bakar saat tungku smelter meledak di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023, sekitar pukul 05.3 Wita.
Salah satu korban tewas bernama Zulfikar, warga kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Jenazah korban saat ini berada di klinik PT IMIP untuk dijemput keluarganya.