SuaraKaltim.id - Lagu Yamu Ame Tonge baru-baru ini menjadi sorotan karena menginspirasi sebuah gerakan senam dan mendapatkan sebuah rekor.
Rekor bertema kesehatan dan olahraga ini diberi oleh tim MURI atau Museum Rekor-Dunia Indonesia pada 20 Oktober 2023 dalam acara HUT Kabupaten Nunukan.
Sebelumnya, Pemkab Nunukan bersama KORMI Kabupaten Nunukan mengadakan kegiatan senam yameto yang diikuti oleh 5.000 peserta
Senam yang terinspirasi dari lagu Yamu Ame Tonge diberi nama Senam Yameto yang merupakan singkatan dari lagu "Yamu Ame Tonge".
Baca Juga:Mata Pencaharian Suku Dayak, dari Berburu hingga Meramu
Lagu Yamu Ame Tonge ini merupakan sebuah lagu dari Dayak Lundayeh dari Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang artinya “Oh gadis, datanglah padaku”.
Lagu ini memiliki sebuah makna yang menggambarkan semangat, kelembutan, dan kekompakan masyarakat.
Adapun lagu Yamu Ame Tonge sendiri awalnya bercerita tentang rindu yang sudah tertahan lama.
Rindu tersebut dialami oleh seorang laki-laki dan perempuan yang menjalin hubungan tetapi terpisahkan oleh jarak dan sungai.
Mereka akhirnya bertemu setelah sang pria mendatangi perempuan dengan menyebrang sungai menggunakan perahu.
Baca Juga:Pengaruh Agama Hindu hingga Islam di Kebudayaan Orang Dayak
Dalam senamnya, ada gerakan yang menggambarkan memanggil-manggil sebagai pertanda dari perempuan.
Kemudian, gerakan mendayung-dayung itu menandakan laki-laki yang akhirnya datang menggunakan perahu karena keduanya tinggal terpisah dari jarak dan sungai.
Lagu ini menggunakan bahasa daerah pedalaman Kalimantan.
Berikut lirik lagunya:
Kudang fei nalan
Aleg iko mekelufan
Mekelufan dui ngadan
O… yamu ame tonge
Ame tonge ame tonge iko
O… yamu ame tonge
Ame tonge ame tonge iko
Kudang fei amemado
Aleg niatmu meleso
Ui lutaf ku andiko
O… yamu ame tonge
Ame tonge ame tonge iko
O… yamu ame tonge
Ame tonge ame tonge iko
Kontributor: Maliana
