Beda Pakaian Adat Wanita Suku Dayak Benuaq di Zaman Dahulu dan Sekarang

Pada zaman sebelum perang, pakaian sehari-hari suku-suku Dayak, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua masih terlihat tradisional ala suku Dayak.

Denada S Putri
Selasa, 30 Januari 2024 | 18:45 WIB
Beda Pakaian Adat Wanita Suku Dayak Benuaq di Zaman Dahulu dan Sekarang
Ilustrasi pakaian adat wanita Suku Dayak Benuaq. [Ist]

SuaraKaltim.id - Suku Benuaq merupakan sub suku Dayak yang berasal dari daerah Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur (Kaltim).

Saat ini, masyarakat suku Dayak Benuaq menggunakan pakaian sehari-hari yang tidak jauh berbeda dari masyarakat kebanyakan.

Tetapi sebelum era modern seperti sekarang, cara berpakaian dari masyarakat suku Dayak Benuaq masih sangat berciri khas tradisional.

Kemudian perubahan berpakaian ini terjadi seiring berjalannya waktu dari masyarakat di perkotaan hingga masyarakat suku Dayak Benuaq di desa-desa.

Baca Juga:Apa Itu Kelentangan? Musik Tradisional Khas Suku Dayak Benuaq

Pada zaman sebelum perang, pakaian sehari-hari suku-suku Dayak, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua masih terlihat tradisional ala suku-suku Dayak.

Pada bayi dan anak-anak, mereka telanjang bulat atau hanya memakai kancut atau cawat saja.

Pakaian gadis-gadis hanya memakai tapeh sela atau ulap tanpa baju kemudian pemuda hanya memakai cawat dan lawung (destar) atau ikat kepala topi saja.

Saat ini wanita dewasa atau yang sudah bersuami menggunakan pakaian sehari-hari di rumah seperti daster atau rok yang dibeli di toko.

Pakaian Wanita Suku Dayak Zaman Dahulu

Baca Juga:Adat Pengantin Dayak Kanayatn, Dilarang Menikah dengan Kerabat Keluarga

Dahulu wanita tua atau wanita dewasa memakai kebaya tangan panjang atau tangan pendek dan tapeh ulap (tapeh sela). Tetapi hingga kini kebiasaan itu masih ada dan dipakai oleh kaum wanita suku Benuaq.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini