Mengenal Genikng, Alat Musik Tradisional Unik Khas Masyarakat Dayak Rentenuukng

Genikng merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari perunggu atau besi,

Bella
Sabtu, 27 Januari 2024 | 09:38 WIB
Mengenal Genikng, Alat Musik Tradisional Unik Khas Masyarakat Dayak Rentenuukng
Genikng, Alat Musik Tradisional Unik Khas Masyarakat Dayak Rentenuung. [SuaraKalbar.Id/Kemendikbud]

SuaraKaltim.id - Kalimantan Timur atau biasa disebut sebagai Benua Etam memiliki beragam kebudayaan yang patut untuk dilestarikan, termasuk kebudayaan dari alat musik tradisionalnya.

Salah satu alat musik tradisional yang masih dimainkan dan perlu untuk dilestarikan adalah Genikng.

Genikng merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari perunggu atau besi. Di daerah lain, bentuk dari Genikng ini mirip seperti gong di Jawa.

Lantas dari suku manakah alat musik ini berasal? alat musik ini rupanya berasal dari Suku Dayak Rentenuukng yang sering disebut juga sebagai Dayak Tunjung atau Dayak Tonyooi di Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Baca Juga:Adat Pengantin Dayak Kanayatn, Dilarang Menikah dengan Kerabat Keluarga

Oleh masyarakat setempat, Genikng ini difungsikan tidak hanya sebagai alat
musik saja, tetapi juga berfungsi sebagai keperluan komunikasi.

Terlebih untuk komunikasi yang berhubungan dengan praktik kehidupan sehari-hari maupun praktik ritual.

Misalnya di Desa Linggang Bigung, Kutai Barat, Kalimantan Timur, genikng ini digunakan di hampir seluruh aspek kehidupan.

Dari mulai upacara kelahiran, kehidupan bermasyarakat, sampai upacara kematian, semua ritual ini membutuhkan bunyi dari genikng.

Mereka percaya, bunyi atau paduan bunyi dari genikng dapat mempersatukan hubungan antar warga maupun hubungan warga dengan alam dan dunia supranatural.

Baca Juga:Makna Lagu Yamu Ame Tonge yang Jadi Inspirasi Senam Yameto

Fungsi genikng sebagai media komunikasi ini tidak terlepas dari aktivitasnya sebagai instrument pengiring dalam upacara ritual.

Pada saat ritual atau gelaran upacara tradisional, genikng menjadi media penyampaian pesan dari diselenggarakannya sebuah upacara.

Dikutip dari laman Kemendikbud, bunyi yang dihasilkan genikng dengan instrumen lainnya menjadi bentuk interaksi untuk kebutuhan pemanggil dalam suatu upacara ritual.

Oleh karena itu, genikng dianggap sebagai instrumen yang mengendalikan seberapa lambat atau cepatnya tempo dari musik yang disajikan oleh penabuh genikng.

Kontributor : Maliana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini