BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Kalimantan Timur, Masyarakat Diimbau Waspada

Sebanyak 19 titik yang terdeteksi hari ini tersebar pada tiga kabupaten yakni di Paser terdapat satu titik, Kutai Timur terpantau 17 titik,

Bella
Jum'at, 26 Januari 2024 | 22:03 WIB
BMKG Deteksi 19 Titik Panas di Kalimantan Timur, Masyarakat Diimbau Waspada
Ilustrasi - Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pendinginan lahan gambut yang terbakar di Desa Natai Baru, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (2/1/2023). [ANTARA FOTO/Ario Tanoto].

SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan telah mendeteksi sebanyak 19 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur pada Jumat ini, mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida, mengungkapkan bahwa informasi sebaran titik panas tersebut telah disampaikan kepada pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi dan kabupaten masing-masing.

Hal ini dilakukan agar tindakan preventif dan respons cepat dapat dilakukan untuk mengatasi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Sebanyak 19 titik yang terdeteksi hari ini tersebar pada tiga kabupaten yakni di Paser terdapat satu titik, Kutai Timur terpantau 17 titik, dan sisanya yang satu titik terpantau di Kabupaten Kutai Kartanegara," tegas Diyan.

Baca Juga:Sejarah Berdirinya Kota Tenggarong di Kalimantan Timur

Lebih lanjut Diyan menjelaskan bahwa di Paser, titik panas terdeteksi di Kecamatan Batu Sopang dengan tingkat kepercayaan menengah. Sementara itu, di Kutai Kartanegara, titik panas muncul di Kecamatan Kenohan, juga dengan tingkat kepercayaan menengah.

"Untuk 17 titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Timur, tersebar pada tujuh kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara dua titik, Bengalon lima, Kaubun empat, Kongbeng tiga, Muara Ancalong satu, Muara Wahau satu, dan Kecamatan Rantau Pulung satu, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.

Meskipun musim hujan telah tiba, beberapa kawasan di Kalimantan Timur belum turun hujan dalam beberapa hari. Hal itu membuat daun dan ranting di hutan dan lahan mengering, sehingga meningkatkan risiko kebakaran.

Terkait kondisi tersebut, Diyan menyoroti pentingnya menghindari kegiatan pembakaran di hutan maupun lahan sebagai langkah preventif. (Antara)

Baca Juga:Cagar Alam Muara Kaman Sedulang, Surga Tersembunyi di Kalimantan Timur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini