SuaraKaltim.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser mulai mendistribusikan logistik pemilu. Hal itu ditandai dengan pelepasan di halaman kantor KPU Paser, Tanah Grogot.
Pelepasan langsung dilakukan oleh Ketua KPU Paser, Abdul Qoyyim Rasyid, Minggu (11/02/2024).
"Hari ini dimulai pendistribusian logistik pemilu ke PPK Kecamatan,dan disaksikan unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda)," katanya, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Menurutnya, setelah logistik pemilu sampai di PPK Kecamatan, selanjutnya akan didistribusikan ke desa-desa.
Baca Juga:Politik Ramah Anak Muda, Menarik Minat Gen Z untuk Berpartisipasi dalam Pemilu
"Tanggal 12-13 Februari, logistik didistribusikan ke desa-desa hingga ke TPS-TPS," ucapnya.
Ia berharap, selama distribusi logistik pemilu kondisi cuaca cerah sehingga berjalan lancar mengingat ada beberapa desa yang medannya cukup berat jika hujan turun.
"Untuk pengiriman ini ada yang melalui jalur darat maupun jalur laut atau sungai," lanjutnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa wilayah yang memiliki medan yang cukup berat jika hujan turun seperti di Kecamatan Muara Komam, Long Kali dan Muara Samu, serta Tanjung Harapan.
Diakuinya, ada juga beberapa wilayah desa di kecamatan yang cukup merepotkan petugas distribusi karena kondisi wilayah, akibatnya harus bolak balik atau bekerja dua kali.
Baca Juga:Air Bersih di PPU, Target 45% Terlayani Tahun Ini, Waduk Sungai Mahakam Jadi Solusi?
"Pengiriman logistik pemilu ke PPK Tanjung Harapan yang melewati jalur laut, logistik harus sampai di kantor kecamatan dulu baru kemudian didistribusikan ke desa selengot, labuangkalo, dan Lori, padahal saat pengiriman petugas distribusi melintas di desa tersebut, ibaratnya kerja dua kali," jelasnya.
Lebih lanjut, ketika logistik sampai di PPK di barcode terlebih dahulu dan akan diketahui titik koordinat lokasinya.
Qoyim menuturkan pada pemilu serentak 2024, KPU Paser telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 211.377 pemilih yang tersebar di 846 tempat pemungutan suara (TPS).
"Jika logistik langsung didrop ke desa tersebut tanpa terlebih dahulu ke PPK, akan terdeteksi tidak sampai dan bisa ditegur KPU karena datanya online," sebutnya.