SuaraKaltim.id - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Sekdaprov Kaltim) Sri Wahyuni mengungkapkan, penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah membawa dampak besar bagi peningkatan perekonomian di daerah.
Hal itu terbukti dari angka pertumbuhan ekonomi Kaltim yang tembus 6,22 persen di atas nasional. Di mana, mencapai 5,05 persen pada 2023.
"Kondisi ini mungkin sejarah bagi Provinsi Kaltim. Pertumbuhan ekonomi bisa naik signifikan tidak lepas hadirnya IKN,” katanya, melansir dari ANTARA, Kamis (22/02/2024).
Baginya, keberadaan IKN bukan hanya menggerakkan ekonomi Benua Etam, tetapi provinsi lain di Kalimantan hingga wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
Baca Juga:IKN Belum Siap, 11.916 ASN Batal Pindah Juli 2024
Menurutnya, pangsa ekonomi Kaltim sama akumulasi besaran pertumbuhan ekonomi di seluruh Kalimantan dan IKN. Jika di Kalimantan pertumbuhan ekonominya mencapai 100 persen, maka 48 persen itu berasal dari Provinsi Kaltim.
Karena itu, capaian tersebut membuat Pemprov Kaltim optimis untuk menyusun rencana pembangunan semakin baik dan berdaya saing.
"Capaian itu diikuti turunnya angka pengangguran yang tinggal 5,31 persen,” sebutnya.
Bahkan, kinerja serapan anggaran Pemprov Kaltim pada 2023 mampu mencapai 92 persen. Selain itu, Provinsi Kaltim menjadi daerah tertinggi menggunakan e-katalog dengan belanja mencapai Rp4 triliun.
"E-katalog menjadi upaya Pemprov Kaltim memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya," ucapnya.
Baca Juga:Penurunan Titik Panas di Kaltim, 5 Daerah Masih Terpantau