SuaraKaltim.id - Pengunduran diri Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari pimpinan Ibu Kota Nusantara menimbulkan pertanyaan. Bahkan, beredar kabar kalau Ridwan Kamil merupakan faktor pengunduran kedua pimpinan IKN tersebut.
Melansir dari AyoBandung.com--Jaringan Suara.com, ketersinggungan Ridwan Kamil dan Bambang-Dhony lantaran penunjukkan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu sebagai kurator Nusantara. Kang Emil--panggilan Ridwan Kamil--memiliki tugas mengevaluasi semua proses pembangunan IKN dan infrastrukturnya.
Disebutkan bahwa hal tersebut membuat Bambang-Dhony merasa tak dihargai sebagai Kepala dan Wakil Otorita IKN. Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti.
"Ditunjuknya Ridwan kamil sebagai kurator IKN bisa membuat konflik internal manajemen IKN," katanya, dikutip Rabu (05/06/2024).
Baca Juga:Bambang Susantono Pamit dari IKN: Terus Dukung Pembangunan Nusantara, Jaga Cita-cita Luhur 2045
Maka dari itu, pihak pemerintah harus memberikan klarifikasi dan alasan mengapa Bambang-Dhony mengundurkan diri dari kepemimpinan di IKN.
Pengunduran Bambang-Dhony tersebut juga menarik perhatian Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro Prof Budi Setoyono. Ia menyebut, Kang Emil cocok untuk menggantikan jabatan Bambang.
"Ridwan Kamil cocok untuk menjadi Kepala Otorita IKN adalah karena kepala IKN harus memiliki kemampuan urban design (perencanaan kota), juga mengerti masalah politik, hukum, pertanahan, dan juga budaya," sebutnya.
Selain itu, Budi juga menyebut Ridwan Kamil cocok untuk dipasangkan dengan MenPAN RB Abdullah Azwar Anas sebagai wakilnya.
Menurutnya, kedua nama itu bisa dipertimbangkan untuk menjabat sebagai Kepala dan Wakil Otorita IKN yang baru. Untuk diketahui, saat ini Presiden Jokowi sudah menunjuk Plt yang dijabat oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wamentri Raja Juli Antoni.
Baca Juga:Resmikan Persemaian Mentawir, Jokowi Minta Rehabilitasi Hutan Kalimantan
Kini, Basuki dan Raja dibebani tugas menyelesaikan permasalahan tanah di IKN. Basuki dan Raja juga akan menjabat hingga presiden menentukan siapa yang akan jadi pengganti Bambang dan Dhony ke depannya.