Pengendali Banjir Dibangun di Sepaku, Otorita IKN: Tidak Ganggu Kota Nusantara

Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur pengendali banjir, merupakan program mengatasi banjir yang sering terjadi di Kelurahan Sepaku terutama di wilayah RT 01, 02 dan 03.

Denada S Putri
Rabu, 03 Juli 2024 | 14:37 WIB
Pengendali Banjir Dibangun di Sepaku, Otorita IKN: Tidak Ganggu Kota Nusantara
Situasi banjir di Sepaku. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah membangun pengendali banjir untuk mengatasi bencana tersebut di Sungai Sepaku Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Pembangunan tersebut disampaikan Deputi Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin belum lama ini.

"Pengendali banjir harus segara dibangun agar banjir bisa diatasi," katanya, disadur dari ANTARA, Rabu (03/07/2024).

Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur pengendali banjir itu, merupakan program mengatasi banjir yang sering terjadi di Kelurahan Sepaku terutama di wilayah RT 01, 02 dan RT 03.

Ia menjelaskan, banjir yang sempat terjadi di Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku pada 24 Juni 2024 berada di luar kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara, ibu kota negara baru Indonesia.

Baca Juga:Telan Dana Rp 2 Triliun, Proyek Istana Garuda di IKN Segera Rampung

"Banjir yang terjadi itu tidak ganggu pelaksanaan pembangunan Kota Nusantara," tambahnya.

Lokasi proyek pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Kelurahan Sepaku masuk kawasan milik warga yang belum dibebaskan pemerintah.

Pendekatan melalui penanganan dampak sosial kemasyarakatan (PDSK) dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU dan OIKN menyangkut pembangunan pengendali banjir Sungai Sepaku itu.

Permasalahan pembebasan lahan dengan warga setempat harus dirampungkan, karena ada hak warga yang harus dipenuhi oleh pemerintah sehingga tidak merugikan masyarakat.

"Kami sudah datangi warga terdampak pembangunan lakukan pertemuan dan masalah selesai dengan solusi sesuai aturan yang ada," ucapnya.

Baca Juga:Mengatasi Kendala Transportasi dan Harga Tiket, Kemenparekraf Fokus pada Kualitas Pariwisata dan Peluang Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak