Mengatasi Kendala Transportasi dan Harga Tiket, Kemenparekraf Fokus pada Kualitas Pariwisata dan Peluang Baru

Hal itu disampaikan Marhen--panggilan akrabnya--saat berada di Samarinda, Minggu (30/06/2024) kemarin.

Denada S Putri
Selasa, 02 Juli 2024 | 13:00 WIB
Mengatasi Kendala Transportasi dan Harga Tiket, Kemenparekraf Fokus pada Kualitas Pariwisata dan Peluang Baru
Bandara Sepinggan Balikpapan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dwi Marhen Yono menjelaskan, meskipun akses transportasi darat, laut, dan udara tengah mengalami masalah, situasi ini bisa dijadikan peluang.

Hal itu disampaikan Marhen--panggilan akrabnya--saat berada di Samarinda, Minggu (30/06/2024) kemarin. Ia mengaku, masalah harga tiket yang tinggi sudah sering dijadikan bahan rapat oleh Kemenparekraf.

"Sekarang, kalau tiket pesawat saya rapat 17 kali hanya untuk mengikuti masalah harga tiket ini. Tahun lalu, yang terbang 80 juta orang, sedangkan yang mau terbang 120 juta. Pasarnya sudah 120 juta, tapi penerbangan kita masih di angka 70 persen," ujar Marhen, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa .

Ia menambahkan, sebelum pandemi, jumlah pesawat yang mengudara di Indonesia mencapai 1200, namun kini hanya sekitar 800.

Baca Juga:57 KK Terdampak Proyek Jalan Tol dan Banjir IKN, Pj Gubernur Janjikan Solusi

Ia mengatakan, penyebabnya karena supply dan demand yang belum normal.

"Sama seperti usaha rental mobil yang tiba-tiba terhenti karena pandemi, maskapai juga perlu waktu untuk kembali normal," ungkapnya.

ia juga mengungkapkan masalah lainnya. Yakni, harga avtur yang belum kompetitif.

Sebagai pembanding, Singapura memberikan subsidi sehingga harga tiket pesawat lebih murah. Meskipun, biaya lain seperti hotel dan makanan di sana lebih mahal.

"Harga avtur menyumbang 39,5% dari biaya tiket pesawat. Sementara itu, harga avtur di Singapura lebih murah Rp 4 ribu dari Cengkareng dan di Abu Dhabi atau Dubai lebih murah Rp 7 ribu dari Soekarno-Hatta," katanya.

Baca Juga:Banjir Sepaku Tak Ganggu IKN, Pj Bupati PPU Tekankan Pentingnya Perawatan Sungai

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan agar Pertamina segera berbenah dan menjadi lebih kompetitif.

Ia berharap, kondisi tersebut bisa segera pulih dan membaik di tahun depan. Pihaknya mengaku, sudah berkolaborasi dengan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dwi Marhen Yono dan Hetifah Sjaifudian saat berada di Hotel Harris, Samarinda. [Ist]
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Dwi Marhen Yono dan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian saat berada di Hotel Harris, Samarinda. [Ist]

"Kita berharap tahun depan semua bisa pulih. Kami juga berkolaborasi dengan pemerintah pusat melalui PUPR serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk memperbaiki infrastruktur pendukung," ujarnya.

Sebagai contoh, desa wisata Goa Tapak Raja kini sudah memiliki jembatan yang memudahkan akses dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Ini adalah salah satu strategi kolaborasi tidak hanya dengan pemerintah pusat tapi juga dengan daerah.

Ia juga menyoroti potensi wisata di Sumatera Barat (Sumbar) dengan menyebut nama Ridwan Tulus, salah satu dari 10 pembuat paket wisata terbaik di Indonesia. Ridwan Tulus memilih untuk membatasi jumlah peserta demi menjaga kualitas layanan.

"Salah satu paketnya adalah memandikan gajah di Sumatera. Setiap hari, paket ini hanya dijual untuk 10 orang dengan harga Rp 2 juta per orang," jelasnya.

Marhen menekankan, pentingnya fokus pada quality tourism atau kualitas pariwisata. Lantaran, Indonesia sendiri memiliki calendar of event yang sudah tersusun dari 110 event nusantara terbaik dan ada 98 event nasional maupun internasional.

Ia kembali berharap, dengan adanya event-event yang sudah diselenggarakan seperti Bali Marathon, Borobudur Run dan lain halnya Kaltim dapat memiliki event yang berskala nasional.

Selain event, pemberdayaan UMKM, peningkatan SDM, dan riset terkait apa saja potensi yang dimiliki Kaltim. Ia berharap dari sekian banyaknya potensi, Indonesia bisa mencapai quality tourism.

“Di India, dari 1,3 miliar penduduk, ada sekitar 130 juta yang kaya dan menjadi pasar potensial. Mereka tidak memikirkan harga tiket, tapi menginginkan pengalaman yang unik," ucapnya.

Kemenparekraf sedang menguji coba dua paket wisata baru yang akan diluncurkan pada Agustus tahun ini. Paket pertama adalah tiga hari dua malam yang dimulai dari  Samarinda dan berakhir di Jakarta.
Paket kedua adalah tujuh hari yang mencakup Berau dan sekitarnya.

Dengan kolaborasi yang baik dan strategi yang tepat, diharapkan pariwisata Indonesia bisa bangkit dan memberikan pengalaman berkualitas bagi wisatawan.

"Kami bekerja sama dengan Traveloka, tiket.com, dan beberapa agen travel lokal. Kami berharap paket ini akan laku keras setelah IKN menjadi tempat upacara," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini