SuaraKaltim.id - Anak-anak di pesisir Bontang dikabarkan mengalami putus sekolah. Perhatian pemerintah setempat dianggap kurang maksimal.
Hal itu menjadi sorotan Akademisi Sosial Universitas Mulawarman, Sri Murlianti. Dia menganggap, pesisir di Bontang seharusnya menjadi identitas.
Dia mengatakan, masyarakat di wilayah pesisir Bontang seharusnya bisa menjadi prioritas untuk menikmati program dasar pemerintah seperti pendidikan.
Sri menilai, kondisi keuangan daerah Bontang yang sehat seharusnya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pendidikan di pesisir.
Baca Juga:Nomor Urut Resmi Ditetapkan untuk Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang
"Harusnya pesisir bisa dikembangkan. Itu adalah identitas Bontang. Harusnya masyarakat di sana diperhatikan. Khususnya soal pendidikan," ucap Sri Murlianti, dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (30/09/2024).
Menurut dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini dengan APBD yang melimpah di Bontang seharusnya bukan hanya transportasi melainkan semua kebutuhan tenaga pengajar, guru dan murid harus terpenuhi.
Bontang sebenarnya bisa mencontoh Kabupaten Kutai Kartanegara, di sana Pemkab memfasilitasi warganya yang bersekolah di desa terpencil dengan penyediaan asrama dan beasiswa hingga selesai studi.
"Bontang ini kota kaya. Harusnya bisa mulai dipikirkan. Ini wajah Bontang loh. Sustainable Development harus dijalankan," sambungnya.
Sri menjelaskan, imbas dengan rendahnya pendidikan akan melanggengkan rantai kemiskinan di pesisir. Seharusnya mereka bisa berpikir luas dan kritis dengan perubahan iklim yang dampaknya akan dirasakan warga pesisir.
Baca Juga:Pemerintah Lirik UMKM Agar Investasi di IKN, Sudah Ada Peminat?
"Kasian mereka yang terancam pada krisis iklim. Bagaimana nasib mereka kalau dihadapi seperti itu. Kalau pendidikan saja mereka tidak di fasilitasi," tuturnya.