SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Balikpapan mengingatkan potensi bencana yang dapat terjadi akibat tingginya curah hujan di musim penghujan ini. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, Jumat (13/12/2024) lalu.
Ia menyatakan, curah hujan yang normalnya berkisar antara 50 hingga 100 milimeter kini diperkirakan mencapai 400 hingga 500 milimeter, yang dapat memicu berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah Kalimantan Timur (Kaltim).
"Saat ini tengah memasuki musim penghujan, untuk curahnya pun cukup tinggi, normalnya itu 50-100 milimeter, tapi ini 400-500 milimeter," katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (16/12/2024).
Kukuh mengungkapkan, untuk wilayah Balikpapan, ancaman yang perlu diwaspadai adalah tanah longsor dan banjir rob, terutama di daerah pesisir, mengingat sebagian besar wilayah Balikpapan terdiri dari perbukitan dan pesisir pantai.
Baca Juga:Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya
Fenomena La Nina yang terjadi juga berperan dalam tingginya curah hujan dan naiknya permukaan air laut, meningkatkan potensi terjadinya banjir rob di kawasan pesisir.
"Untuk di Kota Balikpapan yang perlu diwaspadai adalah tanah longsor serta banjir air rob, sebab sebagian wilayahnya merupakan kawasan pesisir," jelasnya.
Selain itu, Kukuh juga mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, seperti Sungai Mahakam, untuk tetap waspada terhadap potensi banjir akibat hujan deras.
Ia juga menegaskan pentingnya bagi nelayan untuk memantau kondisi cuaca melalui layanan BMKG dan menghindari berlayar jika cuaca tidak memungkinkan.
"Sehingga untuk kawasan pesisir rawan terjadi banjir rob," ujarnya.
Baca Juga:BMKG Ingatkan Dampak Pasang Laut 2,9 Meter di Pesisir Kaltim pada 16-18 November
Kukuh memprediksi bahwa musim penghujan ini dengan curah hujan tinggi dapat berlangsung mulai Desember hingga April, mencakup periode liburan Natal dan Idul Fitri.
Sebagai langkah antisipasi, pihak BMKG turut berkoordinasi dengan sektor transportasi darat, laut, dan udara untuk memperingatkan masyarakat mengenai potensi bencana yang dapat terjadi.
"Bila cuaca tidak memungkinkan, sebaiknya tidak usah pergi melaut," pintanya.