SuaraKaltim.id - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyoroti keunikan dan fungsi strategis Jembatan Dirgahayu di Jalan Tol IKN Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang. Dengan panjang 340 meter, jembatan ini tidak hanya menjadi infrastruktur vital, tetapi juga simbol perayaan kemerdekaan Indonesia.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resminya, Selasa (31/12/2024) lalu menjelaskan, desain Jembatan Dirgahayu mencerminkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dari 17 lampu di median jembatan, 8 bracing pelengkung atas, dan 45 hanger, yang merepresentasikan tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan.
"Jembatan ini menjadi daya tarik ikonik sekaligus mendukung konektivitas IKN," ujarnya, disadur dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Kamis (02/01/2025).
Jembatan bertipe pelengkung ini dibangun dengan fokus pada kekuatan dan keamanan. Struktur pondasi dalamnya menggunakan bore pile, sementara pelengkung bawahnya menggunakan beton bertulang.
Baca Juga:Netizen Puji Pertunjukan Budaya di IKN Jelang Tahun Baru 2025: Gini Baru Keren
Ermy menegaskan, infrastruktur ini dirancang untuk mempercepat mobilitas dan pengiriman logistik di wilayah IKN. Dengan adanya Jalan Tol IKN, waktu tempuh dari Balikpapan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) kini hanya satu jam, jauh lebih singkat dibandingkan sebelumnya yang memakan waktu hingga tiga jam.
Jembatan Dirgahayu pertama kali beroperasi secara fungsional pada 17 Agustus 2024 untuk mendukung upacara HUT RI perdana di IKN. Setelah itu, pembangunan dilanjutkan untuk memastikan jembatan siap mendukung kebutuhan konektivitas kawasan di masa depan.
Proyek ini dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Nidya-Modern dengan nilai kontrak Rp 2,42 triliun. Secara keseluruhan, PT Waskita Karya mengelola 12 proyek strategis di IKN dengan total anggaran mencapai Rp 8,1 triliun, menjadikannya salah satu pemain utama dalam pengembangan ibu kota baru Indonesia.