SuaraKaltim.id - Studi kelayakan untuk pembangunan terowongan bawah laut atau immersed tunnel yang dirancang sebagai bagian dari Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) telah selesai. Hal itu disampaikan Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono.
Ia menjelaskan, desain terowongan ini akan dimulai pada tahun depan, sementara waktu konstruksinya diperkirakan memakan waktu dua tahun. Immersed tunnel ini dipilih sebagai pengganti jembatan untuk menjaga kelestarian ekosistem Teluk Balikpapan.
Keputusan ini sejalan dengan prinsip pembangunan IKN yang mengedepankan harmoni antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan, termasuk perlindungan terhadap fauna endemik seperti bekantan, serta flora khas yang ada di kawasan tersebut.
“Kami tidak ingin mengubah morfologi lingkungan. Maka dari itu, immersed tunnel menjadi solusi yang tepat, seperti yang diterapkan di Geoje, Busan, Korea Selatan,” ujar Basuki, disadur dari ANTARA, Jumat (03/01/2025).
Baca Juga:Daya Tarik IKN Buat Okupansi Hotel di Balikpapan Meningkat Jelang Tahun Baru
Ia menegaskan, teknologi ini, yang juga diterapkan di berbagai negara seperti Fehmarn di Eropa, memungkinkan pembangunan infrastruktur besar tanpa merusak keseimbangan ekosistem. Terowongan bawah laut ini akan menjadi bagian dari Seksi 4 Jalan Tol IKN, yang menghubungkan pengguna jalan tol langsung ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara.
Langkah ini mencerminkan visi besar IKN sebagai kota berkelanjutan yang mengusung konsep forest city, sponge city, dan smart city. Sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 Tahun 2022, IKN dirancang untuk mengatasi tantangan urbanisasi, perubahan iklim, dan risiko bencana, sekaligus menjaga keseimbangan ekologi, lingkungan terbangun, dan sistem sosial.
Melalui pembangunan yang ramah lingkungan ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan infrastruktur modern yang tetap selaras dengan alam, menjadikan IKN sebagai model kota berkelanjutan di masa depan.