"Jadi kita wajib menumbuhkan kemandirian pangan," tambahnya.
Disinggung bagaimana menjamin petani lokal dalam pemenuhan pangan di daerah. Seno menyebut, kendalanya memang berada pada harga produksi yang cukup mahal dibanding impor.
Salah satu contoh adalah, harga telur lokal lebih mahal Rp 3 ribu daripada impor.
"Nah ini otomatis jadi tantangan pemerintah ke depan. Kita harus berdayakan petani, peternak dan nelayan agar mereka bisa mendukung kebutuhan pangan di wilayahnya masing-masing," jelasnya.
Baca Juga:APBD Rp 21 Triliun, Kaltim Siap Tuntaskan Rekrutmen CASN 2025
Menyukseskan, agar program MBG menggunakan bahan pangan lokal, Seno menegaskan akan ada persyaratan tertulis antara penyedia stok MBG dan pemerintah agar penggunaan bahan baku lokal.
Di Berau, pelaksanaan MBG akan dimulai dari wilayah pesisir, sebelum diperluas ke 13 kecamatan lainnya.
"Alasannya adalah untuk membantu wilayah terluar seperti Maratua terlebih dulu sambil menunggu yayasan yang ada terverifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) nanti baru menyasar yang berada di tengah kota," tandasnya.
![Menu Makan Bergizi Gratis di Samarinda. [kaltimtoday.co]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/20/86722-menu-makan-bergizi-gratis-di-samarinda-kaltimtodayco.jpg)
Program MBG
Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, khususnya pelajar dan kelompok rentan.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa untuk Balikpapan, Samarinda dan Bontang 20 Maret 2025
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi, mencegah stunting, serta mendukung ketahanan pangan daerah.