Nobar dan Diskusi Film Mahakam Love Story, Angkat Isu Penyintas Kekerasan Seksual

Rani juga berharap film Mahakam Love Story bisa dibuat dalam versi lebih panjang (extended version) agar cerita dari sudut pandang karakter lain bisa lebih tergali.

Denada S Putri
Minggu, 13 April 2025 | 15:54 WIB
Nobar dan Diskusi Film Mahakam Love Story, Angkat Isu Penyintas Kekerasan Seksual
Suasana kegiatan Sinempuan di Tempat Rahasia, Jalan Dr. Sutomo, Samarinda pada Sabtu, (12/05/2025). [SuaraKaltim.id/Giovanni Gilbert]

“Dalam hal ini tenaga kesehatan atau mungkin orang-orang yang bisa dipercaya sebagai yang bisa mendengarkan itu,” sambungnya.

Rani juga berharap film Mahakam Love Story bisa dibuat dalam versi lebih panjang (extended version) agar cerita dari sudut pandang karakter lain bisa lebih tergali.

“Yang paling penting adalah bukan terkait masalahnya. Tapi, bagaimana si aktor ini berjuang melawan trauma menghadapi traumatisnya, menerima kondisi ini sebagai bagian dari yang sudah dialami,” tuturnya.

Sebagai catatan, Mahakam Love Story merupakan karya sineas lokal Samarinda yang diproduksi bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca Juga:Alam Bernyanyi, Gerakan Kecil untuk Masa Depan Hijau

Film ini tidak hanya mengangkat isu sosial, tetapi juga bertujuan mempromosikan potensi pariwisata, terutama keindahan Sungai Mahakam.

Berbeda dengan promosi wisata pada umumnya yang mengandalkan video pendek, vlog, foto, atau tulisan, mereka memilih media film pendek bergenre percintaan.

Film ini merupakan produksi kedua Dispar Kaltim sepanjang 2023, setelah sebelumnya merilis film pendek horor berjudul Hantu Banyu.

Kontributor: Giovanni Gilbert 

Baca Juga:Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini