Nobar dan Diskusi Film Mahakam Love Story, Angkat Isu Penyintas Kekerasan Seksual

Rani juga berharap film Mahakam Love Story bisa dibuat dalam versi lebih panjang (extended version) agar cerita dari sudut pandang karakter lain bisa lebih tergali.

Denada S Putri
Minggu, 13 April 2025 | 15:54 WIB
Nobar dan Diskusi Film Mahakam Love Story, Angkat Isu Penyintas Kekerasan Seksual
Suasana kegiatan Sinempuan di Tempat Rahasia, Jalan Dr. Sutomo, Samarinda pada Sabtu, (12/05/2025). [SuaraKaltim.id/Giovanni Gilbert]
Suasana kegiatan Sinempuan di Tempat Rahasia, Jalan Dr. Sutomo, Samarinda pada Sabtu, (12/05/2025). [SuaraKaltim.id/Giovanni Gilbert]
Suasana kegiatan Sinempuan di Tempat Rahasia, Jalan Dr. Sutomo, Samarinda pada Sabtu, (12/05/2025). Film Mahakam Love Story mengisahkan kehidupan Dara, seorang mahasiswi semester akhir yang menyimpan trauma masa lalu, sehingga membuat hubungannya dengan orang lain kerap berakhir.
[SuaraKaltim.id/Giovanni Gilbert]

Rani, sapaan akrab psikolog klinis tersebut, menyampaikan bahwa film ini sudah cukup mewakili kenyataan yang ada, terutama di Samarinda.

Menurutnya, melalui film ini, penonton diajak menyadari pentingnya langkah nyata dalam mendukung penyintas kekerasan seksual.

“Kita tidak boleh menutup diri terhadap kasus-kasus terutama kekerasan seksual. Tetapi, di tahun ini kita para generasi yang sudah sadar diharapkan melalui karya, untuk yuk kita sama-sama membantu para korban yang akhirnya menjadi pejuang dan penyintas,” kata Rani.

Ia menekankan bahwa perjuangan sebagai korban kekerasan seksual tidak mudah jika harus dilalui sendiri.

Baca Juga:Alam Bernyanyi, Gerakan Kecil untuk Masa Depan Hijau

Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk turut peduli dan membantu menghubungkan para penyintas dengan pihak-pihak yang dapat memberi pertolongan.

“Dalam hal ini tenaga kesehatan atau mungkin orang-orang yang bisa dipercaya sebagai yang bisa mendengarkan itu,” sambungnya.

Rani juga berharap film Mahakam Love Story bisa dibuat dalam versi lebih panjang (extended version) agar cerita dari sudut pandang karakter lain bisa lebih tergali.

“Yang paling penting adalah bukan terkait masalahnya. Tapi, bagaimana si aktor ini berjuang melawan trauma menghadapi traumatisnya, menerima kondisi ini sebagai bagian dari yang sudah dialami,” tuturnya.

Sebagai catatan, Mahakam Love Story merupakan karya sineas lokal Samarinda yang diproduksi bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kalimantan Timur (Kaltim).

Baca Juga:Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik

Film ini tidak hanya mengangkat isu sosial, tetapi juga bertujuan mempromosikan potensi pariwisata, terutama keindahan Sungai Mahakam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini