IKN Mulai Hidup: Hunian, Kantor, dan Transportasi Sudah Beroperasi

Meski beberapa infrastruktur belum rampung, Bimo menegaskan bahwa geliat kehidupan kota sudah terasa.

Denada S Putri
Sabtu, 26 April 2025 | 16:50 WIB
IKN Mulai Hidup: Hunian, Kantor, dan Transportasi Sudah Beroperasi
Potret ASN yang mulai berkantor di IKN, tinggal di rusun modern dengan fasilitas lengkap. [Ist]

SuaraKaltim.id - Meski proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum sepenuhnya rampung, kehidupan di kota baru ini mulai menggeliat.

Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyampaikan bahwa ekosistem dasar perkotaan mulai dari hunian, kantor, transportasi, hingga fasilitas umum telah tersedia dan mulai beroperasi.

Hal itu disampaikan Bimo dalam rapat bersama Komisi II DPR RI, Selasa (22/04/2025) kemarin.

“Seluruh pegawai Otorita IKN sudah mulai bekerja dari IKN sejak Februari–Maret 2025. Artinya, kita tidak hanya membangun kota, tapi juga sudah menghidupkannya,” ujar Bimo disadur dari WartaEkonomi.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (26/04/2025).

Baca Juga:Siap Tampung Ribuan ASN, Kawasan Perkantoran IKN Ditarget Rampung Juni 2025

Hingga April 2025, beberapa infrastruktur utama telah berdiri, di antaranya Istana Presiden, kompleks Kementerian Koordinator (Kemenko I–IV), dan Sekretariat Negara, dengan total daya tampung lebih dari 9.000 aparatur sipil negara (ASN).

Gedung-gedung tersebut tak hanya berfungsi sebagai kantor pemerintahan, tetapi juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti minimarket, klinik, tempat makan, dan layanan perbankan.

Untuk tempat tinggal, Otorita IKN menyatakan bahwa 47 menara hunian ASN telah fungsional dan mampu menampung sekitar 8.410 orang. Hunian ini telah dilengkapi fasilitas umum seperti PAUD, ATM, laundry, rumah makan, hingga layanan refleksi.

“Hunian ASN mulai membentuk wajah permukiman modern,” papar Bimo.

Tidak hanya ASN, Otorita juga telah menyiapkan hunian bagi aparat keamanan seperti Polri, Paspampres, dan BIN. Sementara itu, 36 rumah tapak jabatan menteri juga telah selesai dibangun, lengkap dengan clubhouse dan jogging track.

Baca Juga:Pembangunan IKN Kembali Jalan, Kontrak Infrastruktur Siap Teken Mei

Dari sisi mobilitas, sistem transportasi massal berbasis bus listrik telah beroperasi dengan empat rute aktif yang menghubungkan kawasan hunian dengan perkantoran.

Perjalanan dari rusun ASN ke Kantor Otorita IKN hanya memakan waktu sekitar 10 menit.

Untuk infrastruktur dasar, air baku disuplai dari Bendungan Sepaku Semoi. Sistem penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, serta tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) juga telah aktif melayani wilayah inti IKN.

Meski beberapa infrastruktur belum rampung, Bimo menegaskan bahwa geliat kehidupan kota sudah terasa.

“Ini bukan sekadar kota masa depan, tapi kota yang sudah dimulai dari hari ini,” tegasnya.

Pemandangan dari atas Kota Balikpapan saat malam hari. [Ist]
Pemandangan dari atas Kota Balikpapan saat malam hari. [Ist]

Kota Balikpapan Tampil di Garis Depan, Menyongsong Era Baru Otonomi dan IKN

Kota Balikpapan kembali menegaskan perannya sebagai daerah strategis dalam pembangunan nasional.

Dalam peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan bahwa Balikpapan bukan sekadar tuan rumah seremonial, melainkan cerminan kesiapan daerah mendukung akselerasi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu ia sampaikan usai memimpin upacara di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Jumat (25/04/2025) kemarin.

"Penunjukan Kota Balikpapan sebagai pusat peringatan Otda bukan semata seremoni administratif, melainkan simbol peran strategis sebagai daerah penyangga utama IKN," ujarnya, disadur dari ANTARA, Sabtu (26/04/2025).

Menurut Bima, letak geografis yang strategis dan kematangan infrastrukturnya membuat Balikpapan menjadi kawasan vital, terlebih menjelang pemindahan ibu kota negara.

Ia menyebut, Balikpapan kini menjadi wajah baru desentralisasi yang membuktikan transformasi daerah bukan sekadar wacana.

“Balikpapan bukan hanya tempat acara digelar, tetapi sebagai etalase transformasi daerah yang siap menyambut IKN dan menunjukkan wajah baru desentralisasi Indonesia,” katanya.

Momentum Hari Otda tahun ini, lanjutnya, harus dimanfaatkan untuk mempercepat inovasi di tingkat lokal, memperkuat pelayanan publik, serta memperkokoh sinergi antara pusat dan daerah.

Ia mengingatkan agar daerah tak berjalan sendiri, melainkan menjadi bagian integral dalam strategi besar nasional.

"Pemerintah daerah tidak boleh berjalan sendiri, melainkan harus menjadi bagian utuh dari strategi nasional," ujarnya.

Dalam membangun ekosistem pembangunan daerah, Bima mendorong penerapan kolaborasi pentaheliks yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas masyarakat, hingga media.

Bima pun menggarisbawahi, keberhasilan Balikpapan dalam berinovasi bisa menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain untuk percaya diri membangun.

Ia mengingatkan bahwa perjalanan otonomi daerah masih panjang, dengan sejumlah tantangan seperti ketimpangan fiskal, kesiapan sumber daya manusia, hingga regulasi yang tumpang tindih.

“Balikpapan kini berdiri di garis depan. Mari jadikan kota ini sebagai bukti nyata bahwa daerah bisa menjadi penggerak utama Indonesia maju,” serunya.

Sementara itu, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan kesiapan kotanya untuk mengemban tanggung jawab besar sebagai penyangga utama IKN.

“Kami sadar, peran sebagai penyangga IKN adalah amanah besar. Karena itu, Balikpapan terus berbenah dan memastikan semua sistem berjalan efisien, transparan, dan melayani rakyat,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini