Karyawan Desak Imam Hambali Mundur, Soroti Pemotongan Infaq dan Ketidakjelasan Dana

Kekecewaan karyawan memuncak akibat kebijakan pemotongan infaq sebesar 2,5 persen dari gaji.

Denada S Putri
Kamis, 29 Mei 2025 | 14:23 WIB
Karyawan Desak Imam Hambali Mundur, Soroti Pemotongan Infaq dan Ketidakjelasan Dana
Ratusan orang termasuk 25 karyawan RSI demo depan Kantor Disnaker Mataram. [Ist]

SuaraKaltim.id - Gelombang ketidakpuasan memuncak di tubuh Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI) Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ratusan orang, termasuk lebih dari 25 karyawan RSI, menggelar aksi protes di depan Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram, Rabu, 28 Mei 2025.

Mereka menyerukan perubahan besar di tubuh yayasan, mulai dari transparansi keuangan hingga desakan agar ketua yayasan, Lalu Imam Hambali, mundur dari jabatannya.

Kekecewaan karyawan memuncak akibat kebijakan pemotongan infaq sebesar 2,5 persen dari gaji, yang dinilai dilakukan secara sepihak dan tanpa sosialisasi yang jelas.

Baca Juga:IKN Belum Ada 'Orang', Akademisi Sindir Pembangunan RS yang Diresmikan Jokowi: Harusnya di Pemukiman!

"Pemotongan infaq itu kami tolak. Tidak ada penjelasan untuk apa dan ke mana uang itu disalurkan. Kami merasa diperlakukan tidak adil," tegas Koordinator Aksi, Syaifullah, dalam rilis yang diterima melalui aplikasi pesan instan, Kamis, 29 Mei 2025.

Menurutnya, unjuk rasa ini bukan semata soal uang, tetapi menyangkut prinsip keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak dasar karyawan. Mereka juga menuntut perbaikan sistem pengupahan yang dianggap belum sesuai standar minimum.

"Membayar hak karyawan seperti upah lembur dan insentif secara utuh, menyesuaikan gaji karyawan RSI NTB agar setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) dan mengusut aliran dana hasil pemotongan gaji karyawan," lanjutnya dalam orasi.

Syaifullah juga menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidakjelasan dan kebijakan yang merugikan pekerja.

Ia menekankan bahwa tuntutan utama massa adalah perubahan kepemimpinan di yayasan.

Baca Juga:Bule Perancis Kaget Lihat Progres Pembangunan RS di IKN, Netizen: Kota Impian Pak Jokowi

"Masa aksi menuntut agar Ketua Yayasan RSI bertanggung jawab dan wajib mundur dari jabatannya," ujarnya.

Dukungan moral dalam aksi juga datang dari karyawan senior yang telah mengabdi puluhan tahun.

Salah satunya menyampaikan kekecewaannya karena pemotongan dilakukan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

“Kami tidak tahu potongan itu ke mana. Tidak pernah ada pemberitahuan, tahu-tahu gaji sudah berkurang. Padahal nilai itu sangat berarti untuk kebutuhan hidup kami,” keluhnya.

Kepala Disnaker Kota Mataram, H. Rudi Suryaman, menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau persoalan ini.

Ia berharap kedua belah pihak dapat menemukan solusi damai melalui dialog internal.

“Tuntutan mereka sudah kami catat dan terima. Kami juga sudah sampaikan agar mereka melakukan dialog terlebih dahulu dengan pihak yayasan, barangkali bisa ditemukan jalan keluar terbaik,” jelas Rudi.

Ia menambahkan bahwa pemerintah siap turun tangan jika penyelesaian internal menemui jalan buntu, apalagi jika ditemukan pelanggaran terhadap hak-hak normatif tenaga kerja.

Bukan Hanya Soal Infaq

Permasalahan di RSI NTB bukan hanya soal potongan gaji.

Sebelumnya, yayasan ini juga terlibat sengketa dengan sejumlah kontraktor lokal yang belum menerima pembayaran atas proyek pembangunan.

Ketegangan dengan penyedia jasa pun kian memperburuk citra dan kepercayaan terhadap pengelolaan yayasan.

Tuntutan agar RSI NTB dikembalikan ke tangan yang dianggap lebih layak mencerminkan keresahan kolektif akan arah dan tata kelola lembaga.

Aksi ini menjadi pesan tegas bahwa suara para pekerja tak bisa terus-menerus diabaikan.

Mengenal RSI NTB, Mataram

Rumah Sakit Islam (RSI) NTB adalah salah satu rumah sakit swasta yang berlokasi di Mataram.

RSI NTB dikenal sebagai fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan medis umum dan spesialis, dengan penekanan pada nilai-nilai Islami dalam pelayanannya.

Sejarah Singkat

RSI NTB didirikan atas prakarsa Yayasan Rumah Sakit Islam Nusa Tenggara Barat.

Pembangunannya dimulai pada tahun 1980-an dan secara resmi beroperasi pada tanggal 2 Maret 1989.

Sejak saat itu, RSI NTB terus berkembang dan meningkatkan fasilitas serta kualitas pelayanannya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Mataram dan sekitarnya.

Layanan Unggulan

RSI NTB menyediakan berbagai layanan kesehatan yang komprehensif, di antaranya:

1. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Siap melayani pasien dalam kondisi darurat 24 jam.

2. Rawat Inap

Tersedia berbagai kelas kamar mulai dari kelas III hingga VIP.

3. Rawat Jalan

Poliklinik spesialis dengan dokter-dokter yang kompeten, meliputi:

  • Penyakit Dalam
  • Bedah (Umum, Orthopedi, Urologi, dll.)
  • Obstetri & Ginekologi (Obgyn)
  • Anak
  • Saraf
  • THT
  • Mata
  • Gigi & Mulut
  • Kulit & Kelamin
  • Jantung
  • Paru
  • Unit Penunjang Medis:Radiologi (Rontgen, USG, CT Scan)
  • Laboratorium
  • Farmasi
  • Fisioterapi
  • Hemodialisis (Cuci Darah)
  • Endoskopi

Keunggulan dan Nilai-nilai

Selain kelengkapan fasilitas, RSI NTB juga dikenal dengan:

1. Pelayanan Berbasis Syariah

Menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam memberikan pelayanan, seperti etika berbusana bagi petugas, penyediaan fasilitas ibadah, dan makanan halal.

2. Lokasi Strategis

Berada di pusat kota Mataram, memudahkan akses bagi masyarakat.

3. Tenaga Medis Profesional

Didukung oleh tim dokter spesialis, perawat, dan tenaga medis lainnya yang berpengalaman dan berdedikasi.

4. Fasilitas Memadai

Terus berinvestasi dalam peralatan medis modern untuk menunjang diagnosis dan terapi yang akurat.

RSI NTB berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan demi terwujudnya kesehatan yang optimal bagi masyarakat, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini