Lebaran Kurban Tak Perlu Cemas, Harga Pangan Aman Terkendali di Kaltim

Hasil inspeksi lapangan membuktikan bahwa situasi pangan di Kota Samarinda terbilang aman dan terkendali.

Denada S Putri
Rabu, 04 Juni 2025 | 16:25 WIB
Lebaran Kurban Tak Perlu Cemas, Harga Pangan Aman Terkendali di Kaltim
Ilustrasi Pasar Segiri, Samarinda. [Ist]

SuaraKaltim.id - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kestabilan harga dan distribusi bahan pokok.

Hasil inspeksi lapangan membuktikan bahwa situasi pangan di Kota Samarinda terbilang aman dan terkendali.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, saat melakukan sidak di sejumlah lokasi, Selasa, 3 Juni 2025.

“Hasil sidak menunjukkan bahwa harga-harga masih stabil. Masyarakat tidak perlu khawatir dan kami imbau untuk tetap bijak dalam berbelanja. Insya Allah stok aman selama hari raya,” ujar Amaylia, disadur dari ANTARA, Rabu, 4 Juni 2025.

Baca Juga:Gratispol untuk Guru di Kaltim, Pengamat: Jangan Asal Sekolah S2

Inspeksi tersebut dilakukan di dua pasar tradisional terbesar di Samarinda, yaitu Pasar Segiri dan Pasar Merdeka, serta ritel modern Lotte Mart.

Dari pantauan, sebagian besar harga bahan pangan pokok relatif stabil.

Meski ada sedikit kenaikan harga beras dari Rp 390 ribu menjadi Rp 400 ribu per 25 kilogram (sekitar Rp 100 per kg), Dina menilai fluktuasi tersebut masih dalam batas wajar. Komoditas bawang juga mengalami pergerakan harga.

Bawang merah naik menjadi Rp 38 ribu/kg dari sebelumnya Rp 35 ribu/kg, sementara bawang putih justru mengalami penurunan dari Rp 40 ribu menjadi Rp 35 ribu/kg.

“Penurunan harga ini karena pasokan dari daerah produsen mulai masuk ke pasar. Ketika pasokan melimpah, harga otomatis turun,” ujar Dina.

Baca Juga:Internet Gratis Jadi Penopang Digitalisasi Koperasi Merah Putih di Kaltim

Kabar baik juga datang dari harga cabai. Setelah sempat melonjak hingga Rp 100 ribu/kg, harga cabai rawit kini turun drastis menjadi Rp 30 ribu/kg. Cabai merah besar dan cabai keriting juga stabil di angka Rp 60 ribu/kg.

Di sisi lain, kondisi pasokan di Lotte Mart pun dipastikan dalam kondisi mencukupi. Tidak terlihat lonjakan pembeli yang biasanya terjadi menjelang hari besar keagamaan.

Menurut Dina, fenomena ini bisa jadi dipengaruhi oleh libur panjang dan arus mudik masyarakat ke luar kota.

Lotte Mart juga dinilai mematuhi aturan Harga Eceran Tertinggi (HET). Beras kemasan premium dijual Rp 77 ribu per 5 kg, dengan stok mencapai 20 ton yang diperkirakan cukup hingga pertengahan Juni 2025.

Selain itu, komoditas penting lain seperti minyak goreng, gula, tepung, hingga daging juga tersedia dalam jumlah memadai dan harga bersaing.

Untuk daging ayam, tersedia sekitar 20 ton dengan harga Rp 31 ribu–Rp 35 ribu per ekor. Sementara itu, daging kerbau beku dijual Rp 94 ribu/kg dan sapi beku Rp 120 ribu/kg.

“Kami akan terus kawal distribusi pangan agar masyarakat merasa tenang dan bisa merayakan Idul Adha tanpa kekhawatiran soal kebutuhan pokok,” tegas Dina.

DPTPH Kaltim menyatakan akan terus melanjutkan pemantauan secara berkala di seluruh titik distribusi, baik pasar tradisional maupun ritel modern, guna memastikan stok dan harga tetap terkendali hingga dan setelah hari raya.

Harga Beras Naik, Telur Aman: Begini Kondisi Pasar Jelang Idul Adha di Samarinda

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) melakukan inspeksi terpadu guna memastikan distribusi dan ketersediaan pangan tetap dalam kondisi stabil, khususnya di wilayah Samarinda.

Pemantauan dilakukan sejak 3 hingga 5 Juni 2025 di Pasar Segiri—pasar terbesar di ibu kota provinsi—sebagai bagian dari langkah strategis stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan DPTPH Kaltim, Amaylia Dina Widyastuti, Selasa, 3 Juni 2025.

“Upaya ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, mencegah inflasi yang tidak wajar, serta menjamin keamanan pangan bagi masyarakat,” ujar Amaylia Dina, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Menurut Amaylia, walaupun terdapat fluktuasi harga pada sejumlah jenis beras, ketersediaan bahan pokok secara umum di Kaltim dinilai masih aman.

Data pemantauan pekan sebelumnya oleh enumerator dari Dinas Pangan, Disperindagkop UKM, dan BPS juga menunjukkan kondisi stok yang cukup.

Tim inspeksi juga mencatat harga telur ayam ras tetap stabil. Mas Zain, salah satu pedagang di Pasar Segiri, menyebutkan bahwa harga telur ukuran kecil dijual seharga Rp54.000 per piring dan telur besar Rp58.000 per piring.

“Tak ada kenaikan, stok aman sampai Idul Adha,” katanya.

Sementara itu, dinamika harga beras di lapangan menunjukkan tren naik untuk sebagian jenis.

Zain (27), pedagang lainnya, menyampaikan bahwa beras kampung naik dari Rp 14.500 menjadi Rp 15.000 per kilogram.

Beras Jempol dan Berlian masing-masing naik Rp 1.000 per kilogram. Namun, beras ketan putih dan ketan hitam justru mengalami penurunan harga.

Dari sisi pengecer, Baharuddin, pemilik Toko Nurul Bahar, mengungkapkan bahwa harga beras kemasan lima kilogram premium mencapai Rp 90.000, sedangkan medium merek Kura-Kura dijual seharga Rp 88.000.

Untuk kemasan 25 kilogram, harga naik dari Rp 390.000 menjadi Rp 400.000.

“Soalnya kita tangan kedua aja ini bukan suplai dari pabriknya,” jelas Baharuddin.

DPTPH Kaltim bersama sejumlah instansi seperti Satpol PP, BPOM, BPS, dan Dinas Kesehatan turut dilibatkan dalam inspeksi ini untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar di dua kota utama—Samarinda dan Balikpapan—sebagai poros distribusi utama bahan pangan Kaltim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak