100 Hari Rudy Masud Dikritik Mahasiswa, Seno Aji Pilih Jalan Dialog

Ia juga menyinggung urgensi peningkatan kontribusi sosial perusahaan tambang di Kaltim.

Denada S Putri
Rabu, 04 Juni 2025 | 21:44 WIB
100 Hari Rudy Masud Dikritik Mahasiswa, Seno Aji Pilih Jalan Dialog
Wagub Kaltim Seno Aji mengajak diskusi para demonstran dari para mahasiswa di Kantor Gubernur Kaltim. [ANTARA]

"Kita akan bersama-sama para mahasiswa untuk selalu mengedepankan hal-hal yang positif supaya Kalimantan Timur ke depan bisa lebih baik lagi dan bisa menciptakan sumber daya manusia Kalimantan Timur yang unggul dan sejahtera," tutup Seno Aji.

Sementara itu, Presiden BEM KM Unmul Ilham Maulana menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan sinyal keras kepada Pemprov Kaltim atas banyaknya janji yang belum terealisasi.

"Kami menegaskan bahwa hari ini poin tuntutan dan keresahan kami diterima dan publik mengetahui apabila ke depan dan beberapa bulan ke depan masih terjadi persoalan yang sama, maka kami akan kembali dengan berjumlah massa yang berlipat ganda," tuntut Ilham.

Beberapa isu yang diangkat mahasiswa mencakup janji pendidikan gratis S1-S3, layanan kesehatan gratis, umrah gratis untuk marbot, serta peluncuran aplikasi SAKTI yang menurut mereka belum berjalan maksimal.

Baca Juga:Gratispol untuk Guru di Kaltim, Pengamat: Jangan Asal Sekolah S2

Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya perlindungan ruang hidup masyarakat adat dan kebebasan berpendapat.

Pendidikan Gratis, Umrah Gratis, tapi Masih Wacana: Mahasiswa Kasih Rapor Merah ke Rudy Masud

Memasuki 100 hari masa kerja Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud, kritik tajam datang dari kelompok mahasiswa.

Lewat aksi demonstrasi dan unggahan di media sosial, mereka menyampaikan penilaian kinerja pemerintah provinsi yang dinilai jauh dari harapan.

Aliansi gabungan mahasiswa Kaltim secara terbuka memberi "rapor merah" untuk Rudy Mas’ud, sebagai peringatan atas janji-janji kampanye yang hingga kini belum sepenuhnya ditepati.

Baca Juga:Internet Gratis Jadi Penopang Digitalisasi Koperasi Merah Putih di Kaltim

Presiden BEM KM Universitas Mulawarman, Ilham Maulana, menyampaikan kekecewaannya terhadap realisasi program prioritas yang dijanjikan gubernur saat kampanye lalu.

“Kami menilai bahwa dalam 100 hari ini, terdapat berbagai persoalan terkait program-program yang sudah terlaksana maupun janji-janji kampanye yang belum juga terealisasi. Beberapa program memang telah dijalankan, namun kami menekankan bahwa semuanya harus ditunaikan secara konkret, bukan sekadar wacana,” tegas Ilham, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 4 Juni 2025.

Rapor merah yang diunggah di media sosial menyoroti sejumlah program unggulan, mulai dari pendidikan dan kesehatan gratis, seragam gratis, umrah gratis bagi marbot masjid, hingga aplikasi SAKTI.

Semua dinilai belum menunjukkan hasil yang signifikan dan konkret.

Isu lingkungan dan ruang hidup masyarakat adat juga menjadi perhatian penting dalam tuntutan mereka.

“Kalimantan Timur harus tetap terjaga dari sisi lingkungan dan ruang hidup masyarakat adat yang hingga kini masih kami perjuangkan. Kami juga menyoroti pentingnya kebebasan berpendapat, khususnya bagi kawan-kawan mahasiswa yang selama ini kerap mendapat intimidasi saat melakukan aksi demonstrasi,” ujar Ilham lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini