Atasi Kecelakaan Beruntun, Dishub Balikpapan Batasi Operasional Kendaraan Berat

Sebagai langkah awal, Dishub kini memberlakukan pembatasan jam operasional kendaraan di atas 10 ton.

Denada S Putri
Sabtu, 07 Juni 2025 | 17:40 WIB
Atasi Kecelakaan Beruntun, Dishub Balikpapan Batasi Operasional Kendaraan Berat
Ilustrasi operasional kendaraan berat. [Ist]

Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?

Munculnya pusaran angin menyerupai cerobong di permukaan laut Teluk Balikpapan sempat menghebohkan warga pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Peristiwa tersebut rupanya merupakan fenomena meteorologi yang dikenal sebagai waterspout, atau puting beliung yang terjadi di atas laut.

Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, belum lama ini.

Baca Juga:Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?

"Benar telah terjadi fenomena di Teluk Balikpapan, dan itu biasa disebut waterspout," ujar Kukuh, disadur dari ANTARA, Minggu, 1 Juni 2025.

Menurut Kukuh, waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus, jenis awan menjulang yang kerap memicu cuaca ekstrem.

Di dalam awan ini terjadi turbulensi atau pergerakan udara tidak stabil yang memicu pembentukan pusaran angin.

"Dari sinilah terbentuk puting beliung atau waterspout," jelasnya.

Fenomena ini, lanjut Kukuh, terbentuk melalui proses yang sama dengan puting beliung di daratan, yakni akibat ketidakstabilan atmosfer.

Baca Juga:BBM Langka, SPBU Kurang: Balikpapan di Tengah Krisis Energi Perkotaan

“Tekanan rendah di pusat pusaran menyebabkan terbentuknya kolom angin dari dasar awan menuju ke permukaan laut. Itu yang terlihat seperti cerobong air yang berputar,” tambahnya.

BMKG mencatat, waterspout lazim terjadi saat masa peralihan musim—terutama dari kemarau ke penghujan—ketika suhu permukaan laut hangat dan penguapan tinggi memicu pertumbuhan awan cumulonimbus lebih cepat.

“Ciri-ciri umum cuaca ekstrem yang ditimbulkan dari awan cumulonimbus antara lain hujan deras berdurasi singkat, angin kencang, kilat dan petir, serta kemungkinan terjadinya puting beliung atau waterspout,” jelas Kukuh.

Meski kejadian waterspout ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban, BMKG mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, terutama bagi nelayan dan warga yang beraktivitas di pesisir.

Fenomena ini kerap muncul tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam waktu singkat, namun cukup berbahaya.

"Kunjungan ini untuk memastikan kelangsungan pembangunan IKN berjalan sesuai target," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak