Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?

Menurut Kukuh, waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus, jenis awan menjulang yang kerap memicu cuaca ekstrem.

Denada S Putri
Minggu, 01 Juni 2025 | 15:13 WIB
Pusaran Angin di Teluk Balikpapan Bikin Geger, Apa Itu Waterspout?
Cuplikan layar video pusaran air di Teluk Balikpapan yang beredar di aplikasi pesan Whatsapp group. [ANTARA]

SuaraKaltim.id - Munculnya pusaran angin menyerupai cerobong di permukaan laut Teluk Balikpapan sempat menghebohkan warga pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Peristiwa tersebut rupanya merupakan fenomena meteorologi yang dikenal sebagai waterspout, atau puting beliung yang terjadi di atas laut.

Hal itu disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, belum lama ini.

"Benar telah terjadi fenomena di Teluk Balikpapan, dan itu biasa disebut waterspout," ujar Kukuh, disadur dari ANTARA, Minggu, 1 Juni 2025.

Baca Juga:Ketua DPRD Balikpapan Desak Pertamina Minta Maaf Terbuka soal Krisis BBM

Menurut Kukuh, waterspout terbentuk dari awan cumulonimbus, jenis awan menjulang yang kerap memicu cuaca ekstrem.

Di dalam awan ini terjadi turbulensi atau pergerakan udara tidak stabil yang memicu pembentukan pusaran angin.

"Dari sinilah terbentuk puting beliung atau waterspout," jelasnya.

Fenomena ini, lanjut Kukuh, terbentuk melalui proses yang sama dengan puting beliung di daratan, yakni akibat ketidakstabilan atmosfer.

“Tekanan rendah di pusat pusaran menyebabkan terbentuknya kolom angin dari dasar awan menuju ke permukaan laut. Itu yang terlihat seperti cerobong air yang berputar,” tambahnya.

Baca Juga:Pertamina Operasikan 13 SPBU 24 Jam, Antrean BBM Balikpapan Diharap Surut

BMKG mencatat, waterspout lazim terjadi saat masa peralihan musim—terutama dari kemarau ke penghujan—ketika suhu permukaan laut hangat dan penguapan tinggi memicu pertumbuhan awan cumulonimbus lebih cepat.

“Ciri-ciri umum cuaca ekstrem yang ditimbulkan dari awan cumulonimbus antara lain hujan deras berdurasi singkat, angin kencang, kilat dan petir, serta kemungkinan terjadinya puting beliung atau waterspout,” jelas Kukuh.

Meski kejadian waterspout ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban, BMKG mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, terutama bagi nelayan dan warga yang beraktivitas di pesisir.

Fenomena ini kerap muncul tiba-tiba dan hanya berlangsung dalam waktu singkat, namun cukup berbahaya.

"Kunjungan ini untuk memastikan kelangsungan pembangunan IKN berjalan sesuai target," lanjutnya.

BMKG juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk terus memantau prakiraan dan peringatan dini cuaca.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini