Umrah Gratis untuk Marbot, Wujud Terima Kasih Pemprov Kaltim kepada Penjaga Masjid

Pemprov Kaltim juga akan melakukan pengawasan di lapangan, khususnya bagi marbot yang terpilih dalam program ini.

Denada S Putri
Kamis, 26 Juni 2025 | 21:04 WIB
Umrah Gratis untuk Marbot, Wujud Terima Kasih Pemprov Kaltim kepada Penjaga Masjid
Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim, Sri Wahyuni. [kaltimtoday.co]

Salah satu indikatornya terlihat dari lonjakan minat calon mahasiswa di Universitas Mulawarman (Unmul).

“Program ini luar biasa, dan juga trending topik ya. Ini merupakan kepedulian dari pemerintah provinsi untuk mencerdaskan anak bangsa. Ini anugerah, tidak semua provinsi bisa melakukannya,” ujar Wakil Rektor III Unmul, Prof. Moh. Bahzar, saat diwawancarai, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 26 Juni 2025.

Menurut Bahzar, sejak digulirkannya program Gratispol, pihak kampus mencatat peningkatan jumlah pendaftar yang cukup signifikan, terutama dari kalangan pelajar lokal.

“Tentu animo pelajar yang kuliah meningkat karena program Gratispol ini. Meski begitu, persaingannya juga ketat ya,” lanjutnya.

Baca Juga:Dinas ESDM Kaltim Minta Audit Menyeluruh: Ada Apa di Sekitar Longsor KM 28 Batuah?

Unmul mengungkap, sejumlah program studi kini menjadi primadona, dengan Fakultas Kedokteran sebagai jurusan yang paling banyak diminati.

Selain itu, peminat tinggi juga tercatat pada Farmasi, Fisipol, FKIP, serta Fakultas Ekonomi.

Dari sisi pendanaan, skema Gratispol memberikan subsidi biaya UKT per semester sesuai jenjang pendidikan: Rp 5 juta untuk S1, Rp 10 juta untuk S2, dan Rp 15 juta untuk S3.

Bantuan ini mencakup masa studi ideal yakni 8 semester (S1), 4 semester (S2/profesi), dan 6 semester (S3).

Untuk program studi dengan UKT lebih tinggi seperti Kedokteran dan Farmasi, Pemprov Kaltim tetap memberikan subsidi lebih besar. UKT Farmasi bisa mencapai Rp 7,5 juta dan Kedokteran hingga Rp 15 juta per semester.

Baca Juga:Perda Baru, Semangat Baru: Kaltim Resmi Dorong Pesantren Tumbuh Mandiri

Namun, Bahzar menegaskan bahwa subsidi tersebut bersifat parsial.

“Sesuai dengan mekanismenya, misal UKT di Unmul lebih tinggi daripada yang tercover oleh Gratispol, maka mahasiswa harus membayar sisanya. Jadi tetap ada peran orang tua, tidak bisa semuanya gratis,” tuturnya.

Dengan implementasi Gratispol, Kaltim tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap pemerataan pendidikan, tetapi juga memperkuat daya tarik institusi lokal seperti Unmul sebagai pilihan utama generasi muda untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini