Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN

Misalnya, jika sebuah koperasi berencana mengembangkan agribisnis, maka Dinas Pertanian akan dilibatkan secara langsung.

Denada S Putri
Rabu, 02 Juli 2025 | 18:28 WIB
Penajam Perkuat Desa Lewat Koperasi Merah Putih, Siap Sambut IKN
Ilustrasi koperasi merah putih. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), terus menggerakkan penguatan ekonomi desa dan kelurahan melalui pembentukan dan pengembangan Koperasi Merah Putih di setiap wilayah.

Pemkab PPU kini mengajak pemerintah desa dan kelurahan aktif menjajaki potensi unggulan di daerah masing-masing agar koperasi yang telah terbentuk bisa menjalankan usaha yang relevan dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kukmperindag) PPU, Margono Hadisusanto, Rabu, 2 Juli 2025.

“Unit atau bidang usaha yang akan dijalani masing-masing Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dibahas lebih lanjut,” ujar Margono, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Baca Juga:Otorita IKN Teken Proyek Rp 3 Triliun untuk Jalan, RTH, dan Penataan Kawasan Sepaku

Hingga saat ini, sebanyak 54 Koperasi Merah Putih telah terbentuk—sesuai jumlah desa dan kelurahan di wilayah tersebut. Pembentukan koperasi dilakukan secara partisipatif melalui musyawarah warga setempat.

"Sudah terbentuk 54 Koperasi Merah Putih sesuai jumlah desa/kelurahan yang ada, pengurus atau pengelola koperasi ditentukan lewat musyawarah desa atau kelurahan," katanya.

Ke depan, Pemkab PPU melalui Dinas Kukmperindag akan melakukan pendampingan dalam penyusunan rencana usaha.

Penentuan unit bisnis koperasi tidak berdiri sendiri, melainkan melibatkan lintas dinas teknis seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, hingga Dinas Kesehatan sesuai dengan sektor usaha yang dipilih.

“Unit usaha Koperasi Merah Putih harus berdasarkan potensi yang dimiliki masing-masing desa atau kelurahan,” tambah Margono.

Baca Juga:Festival Budaya PPU Jadi Motor Ekonomi Rakyat di Wilayah Penyangga IKN

Misalnya, jika sebuah koperasi berencana mengembangkan agribisnis, maka Dinas Pertanian akan dilibatkan secara langsung.

Begitu pula jika unit usaha bergerak di bidang layanan kesehatan atau klinik, maka koordinasi dilakukan bersama Dinas Kesehatan.

Setiap proposal usaha nantinya akan diverifikasi oleh tim dari Kukmperindag, setelah pengurus koperasi menyampaikan jenis usaha yang dianggap paling sesuai dengan potensi dan kebutuhan wilayah.

Untuk mendukung keberlangsungan usaha, koperasi-koperasi ini juga diberi akses pembiayaan dengan plafon yang cukup besar.

“Setiap Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di desa/kelurahan bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke bank maksimal Rp3 miliar,” ujar Margono.

Program ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi lokal berbasis potensi desa, sekaligus memperkuat keberadaan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat di tengah geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

IKN Bukan Hanya Pusat Pemerintahan, Tapi Juga Panggung Seni Internasional

IKN tak hanya dibangun sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia, tetapi juga dirancang menjadi episentrum budaya global.

Hal itu tercermin dari gelaran Nusantara International Choir Folk Festival (NICFF) 2025, yang akan diselenggarakan pada 1–7 September di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

NICFF 2025 akan menjadi ajang kolaborasi seni vokal dunia dengan melibatkan sekitar 50 grup paduan suara dari dalam dan luar negeri, dengan total peserta diperkirakan mencapai 1.000 orang.

Acara ini membawa semangat harmoni lintas budaya dan diharapkan menjadi simbol pertemuan seni global di tanah Nusantara.

Hal itu disampaikan Direktur Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN, Muhsin Palinrungi, di PPU, Selasa, 1 Juli 2025.

"IKN jadi tuan rumah NICFF 2025, sekaligus promosikan Kalimantan Timur sebagai pusat interaksi budaya global," ujarnya, disadur dari ANTARA, Rabu, 2 Juli 2025.

NICFF tak hanya menyoroti potensi seni suara, tetapi juga membuka ruang lebih luas bagi interaksi kebudayaan antara seniman lokal dan internasional.

Acara ini diposisikan sebagai panggung strategis untuk mengukuhkan IKN sebagai kota masa depan yang terbuka, inklusif, dan berakar kuat pada budaya bangsa.

“Festival tersebut momentum spesial, selain sebagai media untuk menyalurkan hobi dan bakat dalam paduan suara, juga menjadi sarana menunjukkan eksistensi kawasan IKN sebagai kota masa depan,” ujarnya.

Rangkaian acara NICFF akan diisi dengan pertunjukan seni budaya Nusantara, menjadi media penguatan identitas lokal sekaligus menjalin jejaring kreatif global.

“Festival paduan suara internasional dikomandoi Dewan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Deparekraf), bekerja sama dengan Otorita IKN, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” kata Muhsin.

Dengan menghadirkan festival berskala internasional ini, Kalimantan Timur (Kaltim) diharapkan makin dikenal tak hanya sebagai wilayah strategis pembangunan, tetapi juga sebagai destinasi budaya dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini