SuaraKaltim.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menaruh perhatian serius terhadap kemajuan pendidikan di wilayah sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).
Tahun ini, sebanyak 10 gedung sekolah baru akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), sebagai bentuk dukungan terhadap pemerataan pendidikan di daerah yang menjadi gerbang utama IKN.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten PPU, Andi Singkerru, pembangunan sekolah-sekolah baru ini memang menyasar wilayah-wilayah terpencil agar akses pendidikan dasar hingga menengah bisa dijangkau secara lebih merata.
Hal itu disampaikan Andi saat berada di Penajam, Jumat, 4 Juli 2025.
Baca Juga:Pemetaan Ormas Dipercepat, DPRD Kaltim: Demi Keamanan dan Investasi di IKN
"Pembangunan sekolah baru diarahkan jangkau daerah pelosok," ujar Andi, disadur dari ANTARA, Minggu, 6 Juli 2025.
Ia menambahkan, Penajam Paser Utara masih menghadapi tantangan besar dalam hal ketersediaan infrastruktur pendidikan.
"Kabupaten ini masih memiliki keterbatasan sarana prasarana belajar," tambahnya.
Sebagai wilayah mitra dan penyangga utama IKN, Penajam diharapkan memiliki fasilitas pendidikan yang merata di seluruh kecamatan, tidak hanya terpusat di daerah perkotaan.
"Kemendikdasmen pada 2025, akan bangun 10 sekolah baru di Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya lagi.
Baca Juga:PPU Curi Ilmu dari Yogya, Siapkan Masyarakat Lokal Sambut Peran Sentral di IKN
Rincian proyek tersebut mencakup pembangunan satu unit PAUD, lima unit sekolah dasar (SD), dan empat unit sekolah menengah pertama (SMP).
Langkah ini dinilai sejalan dengan kebutuhan untuk mendukung pertumbuhan wilayah yang sedang bersiap menjadi kawasan penyangga ibu kota negara baru.
Data terakhir mencatat bahwa Penajam Paser Utara memiliki 104 SD, 38 SMP, serta 135 TK dan 153 PAUD, baik negeri maupun swasta.
Namun distribusinya belum sepenuhnya merata, terutama di daerah pelosok dan perbatasan kecamatan.
Andi berharap pembangunan ini dapat menjadi langkah konkret untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih inklusif.
"Pembangunan 10 sekolah baru tersebut diharapkan akses pendidikan yang merata dan berkualitas terwujud bagi seluruh masyarakat di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu," ujarnya.
Menariknya, pembangunan kali ini menggunakan skema baru.
Jika sebelumnya dikelola langsung oleh pemerintah daerah secara swakelola, kini pelaksanaan teknis dan konstruksi sepenuhnya di bawah tanggung jawab kementerian, menggunakan mekanisme penyedia jasa melalui dana alokasi khusus (DAK).
"Sistem pengelolaan DAK ada perubahan, sebelumnya pemerintah daerah melakukan swakelola, kini pembangunan fisik langsung di bawah kendali kementerian," jelas Andi.
Peran pemerintah daerah kini lebih terbatas sebagai pengusul dan pengawas, namun fungsi pengawasan tetap dianggap krusial agar pembangunan berjalan tepat waktu dan sesuai petunjuk teknis.
"Pengawasan penting untuk memastikan proyek berjalan sesuai petunjuk teknis (juknis) guna menghindari keterlambatan atau perubahan anggaran di tengah jalan," tuturnya.
Berburu Modal di Era IKN, Penajam Andalkan Kawasan Industri Strategis
Sebagai daerah yang strategis di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), terus memperkuat daya saing wilayah dengan menata kawasan industri di Buluminung agar lebih menarik bagi investor.
Langkah konkret dilakukan melalui pembenahan infrastruktur dasar yang mendukung operasional industri, mulai dari jalan, pelabuhan, hingga pasokan listrik yang andal.
Hal itu disampaikan Bupati Penajam Paser Utara, Mudyat Noor, saat ditanya terkait strategi peningkatan investasi, Jumat, 4 Juli 2025.
"Kami benahi infrastrukturnya untuk sambut investor tanamkan modal," ujar Mudyat, disadur dari ANTARA, Sabtu, 5 Juli 2025.
Salah satu infrastruktur krusial yang tengah dirancang adalah gardu induk listrik berkapasitas besar yang akan menjamin pasokan energi untuk kawasan industri.
"Gardu listrik kapasitas 50 megawatt ditargetkan tahun depan bisa terealisasi," tambahnya.
Menurut Mudyat, keberadaan infrastruktur kelistrikan menjadi faktor penting dalam pertimbangan investor, selain dukungan fasilitas lainnya yang kini juga tengah dibenahi di kawasan industri Buluminung.
Kawasan ini sendiri telah disiapkan secara khusus oleh Pemkab PPU dengan mencadangkan lahan seluas 9.143 hektare untuk zona peruntukan industri.
Sebagian lahannya, sekitar 70 hektare, berada di kawasan inti industri Buluminung yang mencakup Pelabuhan Benuo Taka.
Namun, penetapan kawasan tersebut belum difinalisasi dalam bentuk peraturan daerah (perda).
"Kendati kawasan peruntukan industri sudah disiapkan, tapi ada beberapa yang perlu dilakukan penambahan dan saat ini masih dikaji," katanya.
Dalam upaya mendorong investasi jangka panjang, Pemkab PPU juga melakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebagai bagian dari penyesuaian kebutuhan lahan industri, terutama menyongsong potensi limpahan investasi dari IKN.
Secara bertahap, upaya peningkatan investasi di Penajam terus menunjukkan hasil positif.
Target investasi sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun ini diharapkan bisa dicapai lewat strategi pemberian kemudahan perizinan bagi para calon investor.
"Pemerintah kabupaten berupaya target investasi lebih kurang Rp4,7 triliun tercapai hingga akhir tahun ini," ujar Mudyat Noor.
Bahkan, kinerja investasi Penajam sepanjang 2024 berhasil mencatat capaian impresif, melampaui target yang ditetapkan oleh Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim).
"Realisasi investasi pada 2024 melampaui target, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan target investasi kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara pada 2024 sekitar Rp2,5 triliun, dan tercatat realisasi tercapai Rp3,7 triliun atau 145 persen, melampaui target," ucapnya.