Bukan Wacana, Kaltim Wujudkan Inklusi Nyata bagi Atlet Disabilitas

Meskipun lokasi pusat pelatihan dan cabang olahraga unggulan masih dalam tahap penjajakan, keterlibatan aktif dari semua pihak dinilai penting.

Denada S Putri
Rabu, 16 Juli 2025 | 14:05 WIB
Bukan Wacana, Kaltim Wujudkan Inklusi Nyata bagi Atlet Disabilitas
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Komitmen untuk mewujudkan kesetaraan dalam dunia olahraga terus diperkuat oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebuah langkah strategis kini tengah dirancang, yakni pendirian pusat pelatihan khusus bagi atlet disabilitas.

Rencana ini menjadi bagian dari upaya konkret untuk memastikan para atlet penyandang disabilitas mendapatkan akses pembinaan yang layak dan setara.

Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menegaskan bahwa inisiatif ini bukan sekadar wacana seremonial, melainkan pijakan awal menuju sistem pembinaan yang lebih adil.

Baca Juga:Kaltim Masih Perkasa: Sumbang 67 Persen Produksi Batu Bara Nasional

“Mereka bukan hanya hadir sebagai peserta, tapi berhasil mengharumkan nama Kaltim. Sudah waktunya pemerintah hadir dengan fasilitas yang betul-betul sesuai kebutuhan mereka,” ujar Agus, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut Agus, selama ini atlet disabilitas kerap menunjukkan performa luar biasa di berbagai ajang, baik tingkat nasional maupun internasional.

Karena itu, kehadiran fasilitas pelatihan yang khusus dan berkelanjutan sangat penting untuk mendukung perkembangan mereka secara menyeluruh.

Dispora Kaltim bahkan telah memetakan beberapa lokasi yang dinilai potensial sebagai pusat pelatihan sekaligus tempat penjaringan bakat atlet disabilitas.

Namun, agar rencana tersebut terealisasi, Agus menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor.

Baca Juga:Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Kaltim Jalan Dulu Pakai Skema Rintisan

“Kita sudah siapkan konsepnya. Sekarang tinggal bagaimana menyatukan dukungan dan kekuatan dari lembaga-lembaga terkait. Ini bukan kerja satu instansi saja, tapi lintas sektor seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, hingga BPKAD,” jelasnya.

Sebagai bentuk keseriusan, Agus juga mendorong agar pola pembinaan yang diterapkan mengadopsi skema seperti PPLP (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar), namun difokuskan untuk atlet disabilitas.

“Kita tidak mau mereka hanya dipanggil saat event saja. Mereka perlu proses pelatihan terstruktur, tempat tinggal, pendampingan psikologis, hingga akses pendidikan. Itu bentuk kesetaraan yang harus kita wujudkan,” tegasnya.

Dispora Kaltim membuka ruang dialog luas dengan komunitas disabilitas, pelatih, dan lembaga pendukung lainnya agar seluruh program yang disusun benar-benar mencerminkan kebutuhan lapangan.

Meskipun lokasi pusat pelatihan dan cabang olahraga unggulan masih dalam tahap penjajakan, keterlibatan aktif dari semua pihak dinilai penting.

Inklusi dalam olahraga harus diwujudkan secara nyata. Ini bukan soal belas kasihan, tapi tentang memberikan ruang yang adil dan setara. Mereka adalah bagian dari kekuatan besar yang dimiliki daerah ini,” tandas Agus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini