TKD Kaltim Terpangkas 50 Persen, Program GratisPol Terancam Goyah

Jika pada 2024 Kaltim menerima sekitar Rp 14 triliun, maka pada 2025 jumlahnya tinggal Rp 7 triliun.

Denada S Putri
Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:22 WIB
TKD Kaltim Terpangkas 50 Persen, Program GratisPol Terancam Goyah
Program Gratispol Pemprov Kaltim. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pemangkasan Transfer ke Daerah (TKD) yang dilakukan pemerintah pusat mulai menimbulkan guncangan serius di daerah.

Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi salah satu provinsi yang terkena imbas, dengan pemotongan hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya.

Jika pada 2024 Kaltim menerima sekitar Rp 14 triliun, maka pada 2025 jumlahnya tinggal Rp 7 triliun.

Kondisi ini membuat program strategis seperti pendidikan gratis (GratisPol) dan pembangunan infrastruktur di kawasan tertinggal terancam keberlanjutannya.

Baca Juga:Mahulu dan Kubar Prioritas: Gratispol Jadi Alat Pemerataan Pendidikan Kaltim

Pemangkasan tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 56 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pelaksanaan Efisiensi Belanja dalam APBN, yang diteken 29 Juli lalu

Aturan ini berlaku untuk seluruh provinsi, sebagai langkah pemerintah pusat mengendalikan beban fiskal nasional.

Efek Domino Utang Negara

Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman, Purwadi, menilai kebijakan ini tak bisa dilepaskan dari krisis fiskal yang ditimbulkan oleh beban utang negara.

“Tahun depan beban bunga utang pemerintah mencapai Rp 600 triliun. Pokok utangnya bisa tembus Rp 1.000 triliun. Total hampir Rp 1.600 triliun hanya untuk membayar kewajiban utang. Kalau target pajak nasional cuma Rp 2.000 triliun, itu artinya 80 persen pendapatan negara habis untuk utang,” jelasnya, dikutip dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Selasa. 26 Agustus 2025.

Baca Juga:Bukan Tanpa Alasan, DPRD Kaltim Ungkap Kendala Realisasi Gratispol

Ia menambahkan, ketika pusat tertekan, daerah pasti merasakan dampaknya.

“Kalau pusat batuk-batuk, daerah pasti ikut panas dingin,” ujarnya.

Purwadi juga menyoroti lemahnya transparansi penggunaan anggaran hasil efisiensi.

“Kita tidak tahu dana efisiensi ini diarahkan ke mana. Belum lagi dana hasil sitaan korupsi yang tidak pernah diumumkan jelas penggunaannya. Padahal bicara good governance itu harus transparan dan akuntabel,” tegasnya.

GratisPol dan Infrastruktur dalam Ancaman

Program GratisPol yang jadi unggulan Pemprov Kaltim kini berada di persimpangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?