SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, mulai mempersiapkan sumber daya manusia untuk menyambut pembangunan Sekolah Rakyat yang akan dibangun pemerintah pusat pada 2026 mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkerru, mengatakan saat ini pihaknya tengah menghitung kebutuhan tenaga pendidik.
Hal itu disampaikan Andi saat berada di Penajam, Selasa, 2 September 2025.
"Pemerintah kabupaten mengkaji kebutuhan tenaga pendidik atau guru Sekolah Rakyat," ujarnya disadur dari ANTARA.
Baca Juga:Gerbang IKN Harus Kondusif, Pemkot Balikpapan Siap Jalankan Arahan Mendagri
Menurutnya, perekrutan guru akan mengutamakan warga lokal agar bisa terlibat langsung dalam pengelolaan sekolah tersebut.
"Penerimaan guru diprioritaskan warga lokal. Kalau tidak terpenuhi dari warga lokal baru kesempatan diberikan kepada warga luar daerah," tambahnya.
Lahan seluas 6,7 hektare di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam, sudah disiapkan pemkab untuk pembangunan sekolah.
Sekolah Rakyat itu nantinya akan dilengkapi 36 ruang kelas belajar (RKB) untuk jenjang SD sebanyak 18 RKB, SMP 9 RKB, serta SMA 9 RKB.
Salah satu opsi perekrutan guru, kata Andi, adalah melalui mekanisme Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca Juga:IKN Tak Bisa Sendiri, Kubar Tegaskan Peran Strategis dalam Penurunan Emisi
Untuk itu, koordinasi juga dilakukan dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
"Saat ini sedang menyusun formula untuk perekrutan guru atau tenaga pengajar Sekolah Rakyat," katanya.
Lebih jauh, ia menjelaskan Sekolah Rakyat merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah yang sebagian daerahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN) ini.
Pemkab PPU pun sudah mulai melakukan persiapan tahap awal, baik dalam bentuk perencanaan perekrutan tenaga pendidik maupun penjaringan calon peserta didik dari kalangan warga yang membutuhkan.