Menurutnya, buku itu awalnya dibaca oleh Armin yang kemudian mendorong perbanyakan karena dianggap inspiratif.
Namun soal distribusi ke sekolah, ia mengaku tidak terlibat.
“Kalau ternyata menginspirasi anak-anak muda, saya bersyukur. Tapi kalau sekarang dijual di sekolah-sekolah, saya enggak tahu. Tadi saya juga baru dengar dari teman-teman media,” ujarnya.
Hasanuddin menegaskan tidak menuntut keuntungan pribadi dari penjualan buku tersebut.
Baca Juga:BI: Inflasi Kaltim 1,79 Persen, Lebih Rendah dari Nasional
“Dibaca saja sudah syukur,” tutupnya.