- Menelisik Unsur Budaya Islam dalam Kegiatan Festival Adat Erau
- Cerita Rakyat Tentang Asal Usul Kampung Biatan Ulu Nek Timbul di Berau
- Upacara Adat Paling Meriah Bagi Masyarakat Kutai, Ini Ulasan Singkat Soal Erau
Staf Khusus Kementerian Pariwisata, Apni Jaya Putra, mengatakan pendaftaran sudah bisa dilakukan sejak minggu lalu. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi salah satu yang pertama mendaftarkan diri.
“Dari sekarang sebenarnya di Kementerian Pariwisata sudah mulai menerima pendaftaran Kharisma Event Nusantara. Daftar saja boleh, artinya kita punya standar untuk pelaksanaan event. Dan tadi saya dapat laporan bahwa pemerintah Kukar sudah mendaftar,” ucapnya.
![Menteri Pariwisata (Menpar) saat menghadiri pembukaan Erau, Minggu, 21 September 2025. [SuaraKaltim.id/Ridzki Agusty Alwie]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/21/72142-menteri-pariwisata-menpar-saat-menghadiri-pembukaan-erau-minggu-21-september-2025.jpg)
Menurut Apni, event yang masuk KEN tidak hanya dinilai dari sisi penyelenggaraan, tetapi juga tata kelola secara menyeluruh.
Hal itu mencakup panggung, manajemen lalu lintas, penataan UMKM di sekitar lokasi, hingga pengelolaan pengunjung.
Baca Juga:Apa Itu Ngulur Naga? Ritual Adat Unik di Puncak Kemeriahan Festival Erau
“Jadi event bukan sekadar menata acaranya saja, tapi bagaimana manajemen dan pengunjung, dan seterusnya. Secara umum kita punya beberapa standar itu, nanti tim akan turun dan memberikan banyak persyaratan,” tuturnya.
Ia mencontohkan sejumlah event KEN sebelumnya yang terbukti memberi dampak ekonomi besar, seperti Pacu Jalur di Riau.
Event tersebut mampu menarik hingga 1,5 juta pengunjung dalam sekali penyelenggaraan, termasuk belasan ribu wisatawan mancanegara.
“Pacu Jalur itu dampak ekonomi rakyat luar biasa. Jadi pergerakan orang ke sana menjadi luar biasa. Itu contoh dampak event KEN. Begitu juga dengan Tomohon, dan banyak event lain, totalnya ada 110 event yang kita ukur dampak ekonominya,” papar Apni.
Menurutnya, sektor pariwisata terus menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional, terutama lewat event besar yang meningkatkan pergerakan wisatawan dan konsumsi masyarakat.
Baca Juga:Putri Karang Melenu, Cerita Rakyat yang Berkaitan dengan Festival Erau
“Kita bersyukur bisa memberikan dampak ekonomi, karena pariwisata salah satunya penyumbang perekonomian Indonesia pada kuartal 2 dan kuartal 4. Dampaknya terasa sampai restoran dan kafe, misalnya saat Nataru,” ucapnya.
Soal peluang pesta adat Erau di Kukar masuk KEN, Apni menilai masih harus melalui tahapan pengukuran dan pembimbingan lebih lanjut.
Namun, ia menegaskan setiap daerah memiliki kesempatan yang sama.
“Harusnya, nanti ada tim yang akan mengukur lagi. Jadi tidak masalah, yang baru mendaftar semua akan dilakukan pengukuran dan dibimbing. Bahkan ada bupati dan wali kota yang langsung mendaftarkan ke kantor,” katanya.
Ia menambahkan, kriteria utama penilaian bukan tunggal, tetapi yang paling besar adalah dampak ekonomi terhadap masyarakat.
Karenanya, keterlibatan UMKM menjadi sangat penting.