- Proyek Kereta Api Penghubung Samarinda ke IKN Masuk Rencana Nasional
- Bukan Sekadar Bedah Rumah, RTLH di PPU Jadi Investasi Sosial untuk IKN
- Desa-desa Penyangga IKN di Kukar Masuk Kawasan Prioritas Nasional
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), mulai mendorong transformasi pendidikan yang lebih berpihak pada anak.
Salah satu langkahnya adalah dengan mengusulkan SD Negeri 013 Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, sebagai sekolah percontohan program Sekolah Ramah Anak (SRA) di wilayah setempat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas P3AP2KB PPU, Chairur Rozikin, Minggu, 21 September 2025.
"Pemerintah kabupaten usulkan SD Negeri 013 menjadi percontohan dalam penerapan program SRA," ujarnya, disadur dari ANTARA, Senin, 22 September 2025.
Baca Juga:Bukan Sekadar Bedah Rumah, RTLH di PPU Jadi Investasi Sosial untuk IKN
Langkah tersebut merupakan tindak lanjut surat resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang meminta setiap daerah menetapkan sekolah siap sebagai lokus program SRA.
Menurut Rozikin, SD Negeri 013 dipilih karena sudah memenuhi sebagian besar indikator standar nasional yang ditetapkan Kementerian PPPA.
Audit daring dari tim kementerian pun hanya menemukan dua aspek teknis yang perlu dilengkapi.
"SD Negeri 013 dipilih karena memenuhi banyak indikator awal sesuai standar penilaian Kementerian PPPA," jelasnya.
Dengan kesiapan tersebut, Rozikin optimistis SD Negeri 013 akan menjadi titik awal pengembangan SRA di seluruh sekolah di daerah yang sebagian wilayahnya masuk dalam Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca Juga:Desa-desa Penyangga IKN di Kukar Masuk Kawasan Prioritas Nasional
Konsepnya tidak hanya sekadar label, melainkan kultur yang tertanam.
Hal senada ditegaskan Kepala SD Negeri 013 Penajam, Rusmala Wati.
Ia menyebut seluruh civitas sekolah berkomitmen menjadikan SRA sebagai budaya sehari-hari.
"Seluruh warga sekolah komitmen untuk mewujudkan SRA secara berkelanjutan," ucap Rusmala.
Namun, ia menekankan tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi dan memotivasi semua pihak agar tidak berhenti pada predikat semata.
Program SRA sendiri merupakan inisiatif nasional untuk membangun lingkungan pendidikan yang aman, inklusif, sehat, dan bebas diskriminasi.