CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Minta Nadiem Perbesar Anggaran Laptop Rp 11 Triliun?

Hingga tangkapan layar dibuat, unggahan tersebut telah ditonton 125,1 ribu kali, mendapat 47 balasan, dibagikan ulang 431 kali, dan disukai oleh 901 pengguna.

Denada S Putri
Senin, 22 September 2025 | 18:52 WIB
CEK FAKTA: Benarkah Jokowi Minta Nadiem Perbesar Anggaran Laptop Rp 11 Triliun?
Kolase foto Nadiem dan Jokowi. [Ist]
Baca 10 detik
  • CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?
  • CEK FAKTA: Pendaftaran PPPK Paruh Waktu 2025 Bisa Lewat Tautan Facebook
  • CEK FAKTA: Anies Baswedan Resmi Jadi Menko Polkam

SuaraKaltim.id - Sebuah video beredar di platform X (sebelumnya Twitter) dengan klaim “Jokowi minta Nadiem perbesar anggaran pengadaan laptop sebesar Rp 11 triliun”.

Konten itu dibagikan akun Random Thread (@randomable_) pada Jumat, 5 September 2025.

Hingga tangkapan layar dibuat, unggahan tersebut telah ditonton 125,1 ribu kali, mendapat 47 balasan, dibagikan ulang 431 kali, dan disukai oleh 901 pengguna.

Narasi tersebut turut mengaitkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan kasus hukum yang menjerat mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, terkait dugaan korupsi pengadaan Chromebook atau laptop berbasis ChromeOS.

Baca Juga:CEK FAKTA: KPK Sita Semua Aset Ahmad Sahroni dan Puan Maharani?

Melansir dari TurnBackHoax.id, tim pemeriksa fakta melakukan penelusuran dengan kata kunci “Jokowi Nadiem anggaran diperbesar” seperti yang terdengar dalam video.

KBR.id pada Senin, 15 Januari 2024, mengeluarkan artikel berisi perintah Jokowi kepada Nadiem Makarim untuk menambah anggaran riset mulai 2024.

Tidak ada pernyataan soal laptop Rp 11 triliun.

Lalu, Google News dengan kata kunci “Jokowi anggarannya diperbesar dimulai tahun ini”, ditemukan sejumlah artikel dari berbagai media yang menguatkan bahwa maksud Jokowi adalah terkait anggaran riset perguruan tinggi, bukan pengadaan laptop.

Klaim bahwa “Jokowi meminta Nadiem memperbesar anggaran laptop Rp11 triliun” adalah tidak benar.

Baca Juga:CEK FAKTA: PBB Disebut Intervensi DPR Indonesia, Benarkah?

Faktanya, konteks pernyataan Jokowi adalah mengenai penambahan anggaran riset perguruan tinggi, bukan pengadaan laptop.

Unggahan tersebut termasuk kategori misleading content atau konten yang menyesatkan, karena memelintir konteks pernyataan asli untuk membangun narasi keliru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini