- Pemkot Samarinda mempercepat pembangunan dua dapur baru SPPG di kawasan Tanah Merah dan Jalan D.I. Panjaitan untuk memperluas layanan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil, dengan target rampung akhir 2025.
- Lahan di Tanah Merah sudah siap dibangun, sementara lokasi di Panjaitan masih tahap pematangan infrastruktur seperti drainase, listrik, dan sambungan PDAM agar pembangunan dapat berjalan paralel.
- Dua dapur baru ini akan melengkapi total 15 titik layanan SPPG di Samarinda dan menjadi bagian dari komitmen Pemkot memperkuat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan gizi anak dan ibu hamil.
SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mempercepat pembangunan dua dapur baru bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai langkah memperluas akses layanan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil di kota tersebut.
Pembangunan fasilitas ini dilakukan di kawasan Tanah Merah dan Jalan D.I. Panjaitan, sejalan dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian PUPR, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Kementerian Dalam Negeri.
Ketua Satgas MBG Kota Samarinda, Suwarso, menyebut proyek tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2025.
Ia meminta seluruh perangkat daerah bergerak cepat menyiapkan dokumen teknis dan administrasi agar proses konstruksi segera berjalan.
Baca Juga:Bentrokan di Baqa, Polisi Duga Persaingan Bisnis Narkoba Jadi Pemicu Utama
Hal itu disampaikan Suwarso, Selasa, 14 Oktober 2025.
“Hari ini kami menindaklanjuti hasil pembahasan dengan kementerian. Semua pihak, termasuk Dinas PUPR, DLH, Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri, mendukung percepatan pembangunan dua dapur SPPG di lahan milik Pemkot,” ujarnya, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, lahan di Tanah Merah sudah siap dibangun dengan luas diperluas menjadi 900 meter persegi, sementara lahan di Jalan Panjaitan masih memerlukan pematangan serta pembangunan drainase, listrik, dan sambungan PDAM.
“PUPR sudah siap melakukan pematangan lahan. Semua kebutuhan infrastruktur akan dipenuhi agar pembangunan bisa berjalan paralel,” jelasnya.
Jika rampung, total dapur SPPG di Samarinda akan mencapai 15 titik—13 hasil kemitraan dan 2 proyek langsung dari Kementerian PUPR.
Fasilitas baru ini akan melayani kebutuhan gizi siswa dari jenjang TK hingga SMA serta kelompok ibu hamil, bayi, dan balita.
Baca Juga:Daerah Penyangga IKN Ini Jalankan Program Gizi Mandiri Senilai Rp 11 Miliar
“Dapur SPPG baru ini diharapkan bisa beroperasi tahun depan. Lokasinya sudah ditentukan oleh koordinator wilayah SPPG, tinggal menyesuaikan sekolah-sekolah yang akan dilayani,” tambahnya.
Pemkot juga tengah mempercepat proses perizinan seperti Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS), PBG, BKKPR, dan SLO agar berjalan bersamaan dengan proses pembangunan.
“Kalau administrasinya lengkap, sertifikasi bisa cepat keluar. Semua pihak sedang bekerja untuk memastikan dokumen dan persyaratan terpenuhi,” kata Suwarso.
Ia menegaskan, percepatan pembangunan ini bukan semata target fisik, tetapi bagian dari komitmen Pemkot untuk memperkuat layanan gizi masyarakat.
“Tujuan akhirnya adalah kesehatan masyarakat. Kalau kebutuhan gizi terpenuhi, kualitas generasi ke depan juga akan lebih baik,” pungkasnya.