SuaraKaltim.id - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam memperkuat infrastruktur energi hijau di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) seiring meningkatnya kebutuhan listrik di kawasan penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sebesar 1.122,7 megawatt (MW).
Hal itu disampaikan Manager UP3 PLN Samarinda, Hendra Irawan, di Samarinda, Rabu, 15 Oktober 2025.
“Melalui RUPTL, kami berkomitmen mempercepat transisi energi menuju energi hijau. Khusus untuk Kaltim sendiri, mulai tahun 2025 sampai 2034 ada kurang lebih 1.122,7 MW energi baru terbarukan yang akan dikembangkan,” ujarnya disadur dari ANTARA, Minggu, 19 Oktober 2025.
Baca Juga:CEK FAKTA: Apakah Benar Ada Program Token Listrik Gratis Rp250 Ribu?
Hendra menjelaskan, kawasan Kaltim memiliki potensi besar dari tenaga air (PLTA) dan tenaga surya (PLTS), terutama di wilayah pedalaman seperti Mahakam Ulu, yang juga menjadi bagian strategis dari jaringan energi IKN.
Namun, ia mengakui realisasinya menghadapi tantangan, karena lokasi pembangkit EBT umumnya jauh dari pusat-pusat permintaan listrik.
“Oleh karena itu, dukungan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, khususnya mengenai perizinan, sangat diperlukan oleh PLN untuk bisa merealisasikan percepatan transisi energi secara masif,” katanya.
Dalam proyeksinya, bauran energi EBT di sistem kelistrikan Kaltim–Kaltara akan meningkat hingga 47,4 persen pada 2034, sementara porsi PLTU batu bara ditekan menjadi 20,6 persen.
PLN juga tengah menyiapkan pembangunan jaringan transmisi skala besar guna menghubungkan sumber-sumber EBT terpencil dengan pusat beban listrik di kawasan industri dan perkotaan, termasuk area pengembangan IKN.
Baca Juga:Akhir Kontrak, Awal Perjuangan: 250 Honorer Bontang Hadapi Masa Transisi
“Komitmen ini sejalan dengan upaya pemerintah mencapai kedaulatan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan listrik yang andal dan berkelanjutan,” pungkas Hendra.