-
Pemprov Kaltim membangun sistem layanan IGD terpadu untuk mengurai penumpukan pasien di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dengan memanfaatkan kapasitas rumah sakit provinsi lain yang masih longgar.
-
Dinkes Kaltim menyiapkan anggaran Rp 16,8 miliar guna menambah tenaga medis, terutama dokter spesialis yang siaga penuh di seluruh rumah sakit milik provinsi.
Seluruh rumah sakit provinsi akan disatukan dalam satu sistem manajemen pelayanan, sehingga distribusi pasien, fasilitas, dan tenaga kesehatan dapat berjalan lebih efisien dan merata.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak selalu berbondong-bondong ke RSUD AWS setiap kali membutuhkan layanan gawat darurat.
“Masyarakat jangan berpikir kalau sakit harus ke AWS. Semua rumah sakit Pemprov punya IGD 24 jam dan siap melayani. Pelayanan di sana juga nyaman dan cepat,” pesan Jaya.
Langkah ini diharapkan menjadi tonggak awal pemerataan pelayanan kesehatan di Kaltim, sekaligus menjadikan seluruh rumah sakit provinsi berperan aktif sebagai garda depan penanganan darurat bagi masyarakat.
Baca Juga:Mahakam Mendangkal, Anggaran Menipis: Strategi Kaltim Urai Masalah Banjir