Scroll untuk membaca artikel
Sapri Maulana
Selasa, 04 Mei 2021 | 04:19 WIB
Road barrier yang berukuran 500 kilogram digunakan menutup akses Jembatan Mahkota II dari sisi Sungai Kapih. [SuaraKaltim.id/Jifran]

SuaraKaltim.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun menjelaskan, pemerintah masih mempelajari data survey fisik Jembatan Mahkota II. Sehingga Jembatan Mahkota II masih ditutup, Pemkot Samarinda, kata Andi Harun, tak ingin mengambil keputusan gegabah.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim dari Fraksi Gerindra tersebut berharap, sepekan kemudian sudah ada perkembangan terbaru hasil kajian kondisi Jembatan Mahkota II.

Sebagai informasi, Jembatan Mahkota II merupakan jalan penghubung antara Kecamatan Samarinda Seberang dan Samarinda Ilir.

"Pada tahap awal, survei dilakukan atas perintah Direktur Jembatan. Sebelum Direktur datang, PT Nindya Karya menyurvei. Konsultan Pemkot Samarinda juga survei. Hasilnya berbeda-beda," ucap Andi Harun, Senin (3/5/2021), dilansir dari Presisi.co, media jaringan Suara.com.

Baca Juga: Padahal Berbahaya, Ini Alasan Warga Nekat Melintas di Jembatan Mahkota II

Andi Harun memaparkan, berdasarkan survei Direktur Pembangunan Jembatan, Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan beberapa ahli itu, hasil survei tidak boleh berbeda.

"Jadi samakan persepsi dulu," tutur Andi Harun.

Bisa berbeda, kata Andi Harun, PT Nindya Karya menggunakan survei berbasis koordinat global atau UTL.

Sementara Konsultan Pemkot Samarinda menggunakan koordinat lokal.

"Namun sama-sama menggunakan instrumen yang sama," jelas politikus yang juga sarjana teknik pertambangan dari UVRI Makassar itu.

Baca Juga: Viral Warga Nekat Terobos Penutup Jembatan Mahkota II, Dishub Lakukan Ini

Andi Harun menyebut telah mengantongi informasi awal dari survei konsultan pemkot yang dilakukan pasca Direktur Jembatan datang. Tetapi ia tidak ingin gegabah menyampaikan.

"Saya minta kroscek lagi. Kemudian kami kelola data itu. Setelah itu dibahas di rapat. Dari situ baru bisa ada opsi kapan dibuka. Termasuk apa yang harus dilakukan sebelum dibuka. Semua dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian," urai Andi Harun.

Ia tak menampik akses jalan di kota menjadi macet lantaran diduga imbas pengalihan arus penutupan Jembatan Mahkota II. Meski begitu, menurutnya itu jauh lebih bijaksana ketimbang berspekulasi terhadap keselamatan warga.

"Saya minta maaf kepada warga Samarinda mengenai Jembatan Mahkota II yang ditutup sementara. Sehingga mohon sabar dan dimaklumi kebijakan ini. Semua demi kepentingan bersama," pungkasnya.

Load More