SuaraKaltim.id - Meski baru beberapa bulan menjabat sebagai Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengklaim sejumlah titik banjir yang selama ini ada di ibu kota Samarinda tersebut sudah berkurang.
Dalam unggahannya di media sosial Facebook pada Kamis (24/6/2021), Andi mengungkapkan hal tersebut setelah selama dua hari berturut-turut, Kota Samarinda diguyur hujan.
"Titik genangan mulai berkurang," tulis Andi Harun seperti dilansir Presisi.co-jaringan Suara.com.
Dia juga mengemukakan, program penanggulangan banjir skala besar hingga saat ini masih belum dilakukan pemkot, karena terkendala anggaran. Tetapi, dia mengklaim jika debit air sudah cukup berkurang di titik-titik banjir. Dia mencontohkan, seperti di kawasan Simpang Empat Sempaja, Simpangan Lembuswana, Simpang Jalan Pasundan, dan beberapa titik lainnya.
Meski begitu, dia menyebut, keberhasilan tersebut merupakan buah gotong royong yang dilakukan Pemkot Samarinda bersama masyarakah yang selama ini digaungkannya, dalam program Probebaya.
Ia memaparkan hal itu terdokumentasi melalui CCTV di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Samarinda Ifran menjelaskan, secara umum daerah titik rendah itu sejatinya masih terdapat banjir. Namun intensitasnya lebih cepat surut.
"Sebentar hujan selesai, air juga cepat surut. Jadi tidak sempat tinggi seperti waktu yang lalu. Sekarang, sebentar saja cepat surut," tuturnya, Jumat 25 Juni 2021.
Dia juga menyebut, surutnya banjir yang lebih cepat dibanding sebelumnya karena program pengerukan Sungai Karang Mumus (SKM). Selain itu, program pembersihan drainase yang kini membuat air semakin lancar.
Baca Juga: Selain Curah Hujan Tinggi, Ini Penyebab Banjir Samarinda
"Pengaruhnya itu, karena drainase sudah berjalan. Normalisasi SKM sedang berjalan. Kalau biasanya banjir itu waktunya hingga dua jam. Sekarang hanya beberapa menit," ucapnya.
Namun, dia menyatakan, masih ada daerah-daerah lain yang masih banjir seperti daerah Bengkuring. Banjir di wilayah itu disebutnya karena kiriman air dari arah Hulu, pendangkalan SKM dan Sungai Mati.
"Tapi kalau hujannya sehari penuh tetap banjir," tegasnya.
Selain itu, dia menyebut beberapa daerah yang genanang airnya sudah mulai berkurang seperti di Jalan DI Pandjaitan dan Jalan Kemakmuran. Sedangkan, untuk daerah Mugirejo, sedang dikerjakan karena jalan raya lebih rendah dari drainase.
"Intinya ada pengurangan, tapi secara data lapangan kami masih proses penghitungan. Jadi kami belum bisa menjawab secara pasti tentang progres. Nanti setelah dikaji oleh tim pemetaan barulah kami bicara progres," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
140 Titik Panas Sehari, Kaltim Siaga Karhutla
-
1.170 ASN Sudah Pindah ke IKN, Pemerintah Pusat Gas Pol Transisi Birokrasi
-
Tak Lagi Seremonial, DPRD Kaltim Dorong Penanganan Stunting Berbasis Data
-
Atasi Banjir, Balikpapan Bangun Saluran Inhutani yang Ramah Pejalan Kaki
-
Toha Dukung Prabowo: Keppres IKN Harus Menunggu Infrastruktur Siap