SuaraKaltim.id - Bumi Mulawarman secara kukuh memberikan sumbangsih besar terhadap perekonomian nasional.
Terbukti dari laporan Kementerian Perdagangan (Kemendag) soal kontribusi terbesar ekspor nonmigas nasional, periode Januari hingga Mei 2021.
Pekan ini, Kemendag telah merilis empat provinsi di Indonesia dengan dedikasi terbesar ekspor nonmigas nasional. Yakni Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Kalimantan Timur (Kaltim) dan Riau.
"Alhamdulillah, Kaltim berada di posisi ketiga dengan kontribusi ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 7,1 miliar," kata Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, dikutip dari keterangan resminya di akun instagram @pemprov_kaltim, Rabu (18/8/2021).
Jabar menjadi provinsi dengan ekspor tertinggi pada periode yang sama. Yakni USD 13,2 miliar. Disusul Jatim dengan nilai ekspor USD 8,3 miliar. Sedangkan di posisi empat besar adalah Provinsi Riau, dengan sumbangan ekspor USD 6,9 miliar.
Baginya, ini menjadi capaian yang sangat baik bagi Kaltim. Musababnya, di periode yang sama pada 2020, Kaltim juga berada di posisi ketiga, dengan kontribusi ekspor nonmigas yang diberikan sebesar USD 5,2 miliar. Ini juga mempertegas, bahwa ada peningkatan nilai ekspor yang diberikan Benua Etam untuk Bumi Pertiwi.
"Ada peningkatan jumlah ekspor kurang lebih hampir USD 2 miliar atau meningkat sekitar 36 persen. Cukup signifikan peningkatannya. Ini yang kita pacu agar bisa terus meningkat," tegasnya.
Total ekspor nonmigas nasional Januari-Mei 2021 sebesar USD 79,7 miliar. Kemudian, periode yang sama tahun lalu USD 60,9 miliar.
Produk nonmigas yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekspor nasional itu mencakup batu bara, komoditas minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, pupuk beserta bahan kimia anorganik, kayu serta olahannya, ikan juga udang, bahan kimia organik bersama aneka produk kimia lainnya.
Baca Juga: Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, KOMPAK: Putusan PT Tak Menyentuh Substansi
Ia menjelaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan optimalisasi ekspor nonmigas. Berupa produk turunan hasil perkebunan, pertanian seraya perikanan melalui klaster komoditas.
"Ini kami lakukan agar nantinya mereka bisa melakukan ekspor secara bersama, hingga bisa menekan biaya ekspor dibandingkan jika harus dilakukan masing-masing," terangnya.
Makrifat baik lainnya ialah, di periode ini pula ekspor-impor Kaltim mengalami surplus sebesar USD 6,4 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Jumat Berkah Makin Cuan: Sikat Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta, Langsung Cair!
-
CEK FAKTA: Ramai Video Kapal Bantuan Tiba di GazaFaktanya dari Tunisia!
-
Harta Karun Biru Kalimantan Timur: Potensi Karbon Laut Bernilai Ratusan Ribu Dolar AS Terungkap!
-
CEK FAKTA: Infeksi Cacing Bukan Karena Mi Instan, Ini Penjelasan Dokter
-
Pengamat Ingatkan Rotasi Pejabat Kaltim Tak Jadi Ajang Politik Balas Budi