SuaraKaltim.id - Salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Manggar yakni dengan memanfaatkan keberdaan bank sampah. Namun, imbas dari pandemi Covid-19 sejumlah bank sampah banyak yang tidak aktif.
Meski begitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Minyak terus memberikan sosialisasi agar sampah bisa dikurangi melalui sumber awalnya. Yakni, dari rumah tangga.
“Kami terus menyosialisasikan konsep Bank Sampah, bisa saja seperti dengan cara menukar dengan sembako seperti yang dilakukan Bank Sampah Kota Hijau Sepinggan,” ujar Kepala Bidang Penaatan Hukum dan Peningkatan Kapasitas DLH Balikpapan Nurlena disadur dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (25/10/2021).
Dia menjelaskan, gerakan tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah kota. Terutama, Peraturan Wali Kota No 38 tahun 2018 tentang Kebijakan Strategi Daerah yaitu Mengurangi Timbunan Sampah dari sumbernya salah satunya rumah tangga.
Baca Juga: Dikritik Suporter, Presiden Klub Persiba Balikpapan Gede Widiade Minta Maaf
“Berdasarkan data yang kami peroleh, bank sampah yang ada di Balikpapan sebelum pandemi tercatat 107 yang terdiri dari 105 bank sampah unit dan dua bank sampah induk yang tersebar di seluruh Kota Balikpapan,” akunya.
Hanya saja selama pandemi, dia mengatakan bahwa bank sampah unit yang aktif di Kota Pelabuhan kini hanya sebanyak 78. Musababnya, karena pembinaan dan pengawasan menurun. Sehingga partisipasi masyarakat pun juga mengalami hal yang sama.
“Sebenarnya bank sampah unit dan induk dikelola secara mandiri, hanya saja bank sampah induk itu mengkoordinasi bank sampah unit,” ulasnya kemudian.
Katanya, DLH terus mensosialisasikan melalui media elektronik selama masa pandemi. Sebelum adanya pandemi, setiap tahun dilaksanakan jadwal sosialisasi lingkungan di tiap kelurahan.
Dia mengaku, memang tidak mudah menggerakkan masyarakat supaya sadar untuk menjaga lingkungan. Namun, target kebijakan strategi nasional tahun 2020, yakni 20 persen secara keseluruhan sudah tercapai di Kota Balikpapan.
Baca Juga: Mewakili Indonesia, Balikpapan dan Bontang Jadi Kota Paling Bersih di ASEAN
Dengan hasil yang dia beberkan, mencapai 22 persen pengurangan sampah yang dikelola oleh masyarakat.
“Kami terus sosialiasi melalui komunitas bagaimana cara mengelola sampah. Khusus gang kecil DLH menggunakan roda tiga untuk menjemput sampah agar meminimalisir sampah,” paparnya.
Dia juga menambahkan, saat ini di Balikpapan telah dilengkapi bank sampah digital. Hanya dengan menelpon, sampah akan diambil langsung dan melayani hingga seluruh Balikpapan.
Adapun konsep yang diberikan beragam dan bervariasi. Sesuai dengan nasabah.
“Kami belum menyosialisasikan secara maksimal karena saat berdiri tahun 2019 akhir kemudian muncul pandemi,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Ibu Rumah Tangga Jadi Motor Ekonomi: Semangat UMKM di Festival PKK 2025
-
Di Balik Rakernas PKK, Ada Perjuangan Ribuan Kader dari Pelosok Negeri
-
Dari Samarinda ke IKN: Kaltim Jawab Kepercayaan Pusat Lewat Rakernas PKK
-
Dekat IKN, Desa Giri Mukti Tunjukkan Potensi Jadi Sentra Hortikultura Kaltim
-
Pemprov Kaltim Dorong Hilirisasi Batu Bara Demi Ekonomi Berkelanjutan