Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 15 November 2021 | 21:15 WIB
Ilustrasi rice milling. [Shutterstock]

SuaraKaltim.id - Pembangunan rice milling unit di Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara (PPU) hingga kini belum menunjukkan perkembangan. Anggota DPRD PPU Fraksi Gerindra Sujiati, turut memberikan responnya.

Pasalnya, sejak Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM) menggelar peletakan batu pertama di Desa Sri Raharja pada 17 Agustus lalu, hingga kini belum nampak bangunan fisik dari proyek rice milling unit tersebut.

Terlebih lagi, anggaran sebesar Rp 12,5 miliar dari APBD tahun anggaran 2021 sudah cair untuk pembangunan rice milling unit itu.

“Informasi dari Badan Keuangan PPU anggaran sudah cair Rp 12,5 miliar, tapi sampai sekarang belum ada progres. Itu dari penyertaan modal yang disepakati di awal seluruhnya Rp 29 miliar, sudah cair tapi realisasinya kok belum ada,” ujarnya disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Minggu (15/11/2021).

Baca Juga: Batas Wilayah Balikpapan, Kukar dan PPU Sudah Selesai: Cek di Peta Ada yang Nggak Nyambung

Sebagaimana diketahui, rice milling unit akan dibangun di Kecamatan Babulu yang merupakan lumbung padi PPU, melalui dana penyertaan modal daerah sebesar Rp 29,6 miliar ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Benuo Taka.

“Harusnya sudah ada progres, sudah ada bukti kegiatannya, kemarin saya cek lokasi belum ada apa-apa,” lanjutnya.

Berkenaan dengan hal itu, Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan komisi DPRD PPU juga telah dilakukan pada Senin lalu. Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD PPU, Raup Muin, melibatkan Perumda Benuo Taka dan instansi terkait.

Load More