SuaraKaltim.id - Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris tak sepakat rencana pemerintah memangkas tenaga kontrak atau pegawai honorer di lingkup pemerintahan Kota Bontang. Alasannya tak sepakat, karena sama saja pemerintah menambah atau menciptakan pengangguran untuk masyarakat Kota Taman.
"Salah satu tugas pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan, itu tugas pokok utama pemerintah," ungkapnya disadur dari KlikKaltim.om--Jaringan Suara.com, Rabu (24/11/2021) siang.
Katanya lagi, menciptakan pengangguran sama halnya pemerintah mendatangkan persoalan baru.
"Kita menciptakan pengangguran dan itu buruk bagi saya," terangnya.
Baca Juga: Bontang Ditetapkan Dalam PPKM Level 1, Target Herd Immunity Ingin Dicapai di Desember
Bagi Politisi Partai Gerindra ini, apabila kinerja pegawai honorer kurang maksimal. Maka pemerintah wajib melakukan pembinaan, bukan pembiaran. Karena manusia cenderung bisa apabila dilakukan pembinaan. Dan penerimaan selanjutnya, tinggal disesuaikan dengan disiplin ilmu masing-masing pegawai.
Apabila alasan pengurangan adalah kemampuan keuangan daerah, kata dia bisa dilakukan dengan cara lain. Salah satunya dengan meniadakan anggaran yang kurang prioritas. Mulai dari kegiatan fisik atau kegiatan rutin yang tidak mendesak.
"Itu kan sudah menjadi hak mereka (Pegawai honorer), jangan itu diambil itu kurang baik bagi pemerintahan," terangnya.
Ia mengetahui, anggaran dana transfer dari pusat mengalami pengurangan. Tetapi menurut dia, itu jangan dijadikan alasan untuk merumahkan beberapa tenaga kontrak.
"Jangan dirumahkan yang sudah bekerja, kalau ada yang sudah ada sekarang, toh bekerja bisa saja tinggal diarahkan saja," tegasnya mengakhiri.
Baca Juga: Keuangan Menyusut, Dana Stimulan RT di Bontang juga Tersusut, Cuma Rp 50 Juta
Berita Terkait
-
Success Story Wali Kota Tangerang Sachrudin: Perjalanan Honorer Jadi Orang Nomor Satu di Tangerang
-
Kesejahteraan Psikologis Guru Honorer, Solusi atau Ilusi?
-
Kisah Inspiratif dari NTT: Guru Honorer Berjuang Demi Pendidikan di Desa Terpencil
-
Nasib Tenaga Honorer di Tahun 2025: Dihapus untuk Diganti?
-
Buntut Efisiensi Anggaran, Tommy Permana: PHK Pegawai Honorer LPSK Itu di Depan Mata
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Terkini
-
Wisata Tambalang Berubah Duka, Bocah Teluk Bayur Tenggelam saat Liburan Keluarga
-
Rp 10 Miliar untuk Wifi Gratis, Apa Saja yang Didapat Warga Desa Kaltim?
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?
-
Saat Motor Brebet Jadi Isu Publik, Pemerintah Dinilai Gagal Jaga Komunikasi Krisis
-
3,2 Hektare Hutan Unmul Rusak, Gubernur Kaltim Minta Penegakan Hukum Tegas