SuaraKaltim.id - Pemanfaatan Waduk Kanaan yang berada di Jalan Soekarno-Hatta bisa jadi alternatif dalam penanganan banjir dari hulu Kota Bontang.
Karena waduk tersebut menjadi pintu utama masuknya aliran air yang berasal dari hulu Kota Bontang, saat terjadi intensitas hujan yang tinggi.
Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) segera melakukan penanganan cepat pengelolaan Waduk Kanaan. Pasalnya, momok banjir saat ini sudah semakin mengkhawatirkan di Kota Taman.
"Harusnya ini menjadi solusi utama dalam penanganan banjir. Jangan tutup mata lah, segera lakukan solusi berupa tambahan kedalaman waduk," ucapnya melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (21/12/2021).
Baca Juga: Pemkot dan DPRD Bontang Kompak, Bahas Raperda Penambahan Modal BPD Kaltimtara Tahun Depan
Diketahui, Waduk Kanaan yang dimiliki Pemkot Bontang memiliki luas lahan 12 hektar. Sedangkan luasan kolam ada 8 hektar, yang saat ini memiliki daya tampung senilai 300 ribu meter kubik.
Namun, saat terjadi banjir besar pada tahun 2019 kemarin, jumlah volume air yang menggenangi Bontang mencapai 1,7 juta meter kubik.
"Kalau berkaca dari situ, maka perlu ada penanganan cepat. Langkah antisipasi awal sebelum terjadi lagi banjir besar," sambungnya.
Ditempat yang sama, Kasi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Sumber Daya Air PUPR Kota Bontang, Bambang Permadi mengatakan, berdasarkan Survei Investigasi dan Desain (SID) penanggulangan banjir Bontang tahun 2006 silam Waduk Kanaan menjadi solusi utama.
Tujuannya menahan air kiriman yang berasal dari hulu sungai menuju tengah kota. Sedangkan di hulu sana, penahan banjir dengan membangun bendungan di Desa Suka Rahmat Kabupaten Kutai Timur.
Baca Juga: Tinjau Kolam Tambang Indominco, Isran Noor Kepo Lihat Warna dan 'Isinya'
Sementara, pengerukan waduk kemarin sudah dilakukan pada tahun 2020. Program itu dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan 4.
Adapun volume pengerukannya kurang lebih 10 ribu sampai 15 ribu meter persegi. Per tahun ada kegiatan dari BWS. Kucuran anggarannya senilai Rp 4,2 miliar dan yang baru dikeruk senilai 3 hektar.
"Memang baru bisa dilakukan pengerukan dengan luasan 3 hektar. Bahkan saat ini daya tampung sudah mencapai hasil kedalaman 115.743 meter kubik," ucapnya.
Selanjutnya, pada 2022 mendatang akan kembali mengusulkan Rp 50 miliar untuk pengerukan kedalaman waduk dan penguatan dinding disekitar wilayah genangan.
"Itu usulan untuk 2022 mendatang semoga bisa terealisasi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ida Dayak Gelar Pengobatan di Bontang Agustus 2024, Benarkah?
-
Viral, Diduga Masalah HP, Puluhan Remaja Keroyok Karyawan Kafe di Bontang
-
Wasekjen Demokrat Sebut Anies Baswedan Terbaik Tangani Banjir Jakarta, Zaman Heru Budi Makin Parah: Kita Harus Fair!
-
Hasil Laut Kampung Malahing: Potensi dan Kendalanya
-
Malahing, Kampung Air yang Menyimpan Segudang Produk Potensial Bisnis
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya