SuaraKaltim.id - Penjelasan lengkap terkait kontrak kerjasama serta kontribusi yang dilakukan pengelola Mahakam Lampion Garden (MLG) terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Samarinda dilakukan PT Samaco.
Direktur Utama (Dirut) PT Samaco Priyanto membeberkan, kerjasama pengelolaan destinasi itu seluas 13.483 meter persegi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Tapi saat di awal perjanjian, sebidang lahan seluas 4.094 meter persegi belum diserahkan Pemkot ke PT Samaco. Lahan itu katanya baru diserahkan di Oktober 2017 lalu.
Kendati demikian, kontrak kerjasama antara keduanya secara resmi di mulai sejak 22 April 2016. Kemudian, pembukaan MLG dilakukan di Juni 2017. Semenjak itu, PT Samaco punya kewajiban membayar kontribusi ke Pemkot Samarinda sebesar Rp 237 juta per tahun.
Selama periode Desember 2018 hingga November 2019, PT Samaco mengaku sudah membayar kontribusi sebesar Rp 350 juta. Dibayarkan tujuh kali, dengan skema mencicil.
Baca Juga: Banjir Depan Mal Lembuswana Diklaim Cepat Surut oleh Andi Harun, Masa Sih?
Desember 2018 dilakukan satu kali pembayaran sebesar Rp 50 juta. Sementara sepanjang 2019 dilakukan pembayaran sebanyak enam kali, masing-masing Rp 50 juta. Total pembayaran pada 2019 sebesar Rp 300 juta.
“Setelah itu pembayaran kontribusi ke Pemkot Samarinda terhenti karena operasional MLG terganggu akibat pandemi Covid-19,” ujarnya melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu (29/12/2021).
Pembayaran kontribusi ke Pemkot Samarinda kembali dilakukan olehnya di Desember 2021 sebesar Rp 75 juta. Sehingga total pembayaran kontribusi yang sudah dilakukan PT Samaco sebesar Rp 425 juta.
Ia mengaku, jumlah itu memang masih kurang dari total tagihan yang harus dibayarkan. Karena dirinya memiliki kewajiban membayar kontribusi hingga Desember 2020 senilai Rp 822,54 juta.
Ia menyebut, tagihan itu sudah mencantumkan kontribusi ketika Covid-19 melanda Samarinda. Kemudian sejak Maret 2020 hingga beberapa bulan setelahnya, MLG berhenti operasi akibat Covid-19.
Baca Juga: Pemkot Samarinda Seperti Rebutan Lahan dengan Mafia Tanah, Kenapa?
Walaupun sempat dibuka, ia mengaku pengunjung yang datang juga tak maksimal. Lantaran, peraturan pembatasan yang diberlakukan pemerintah.
Berita Terkait
-
Wow! Stadion Segiri Berubah Total Usai Direnovasi 81 Miliar, Intip Perubahannya
-
Bukber Asyik di Samarinda & Balikpapan: Ini 5 Kafe serta Restoran Pilihan untuk Ramadan!
-
BRI Liga 1: Borneo FC Menangi Derby Kalimantan, Matheus Pato on Fire!
-
Momen Gibran Dicubit Warga saat Berkunjung ke Samarinda
-
Hujan-hujanan Tunggu Gibran, Warga Samarinda Kecewa Cuma Dapat Buku: Dulu Jokowi Kasih Uang!
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Jadwal Link Streaming Serie A Italia Pekan Ini 12-15 April 2025
Terkini
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI
-
Adaptif di Era IKN, UMKM PPU Diminta Melek Digital
-
Gakkum KLHK Usut Kasus Hit and Run Penambangan Ilegal di Hutan Pendidikan Unmul
-
Warga Ngeluh BBM Bermasalah, Pengamat Unmul Bongkar Dugaan Kebocoran Sistem
-
BBM Bermasalah, Pertamina Janji Buka Bengkel Gratis di 10 Daerah Kaltim