Lebih lanjut, Nina menyebut proses sinkronisasi akan terus bergulir hingga pertemuan kembali dilaksanakan dengan memanggil pihak-pihak terkait.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyatakan, bahwa evaluasi masih terus berjalan dan dirinya masih akan menunggu hasil evaluasi. Disinggung jika nantinya aset berupa tanah yang kini dikerjasamakan Pemkot Samarinda dengan PT Samaco itu dapat dikelola secara mandiri, Andi Harun menyebut masih harus menunggu hasil evaluasi.
"Kalau untuk audit, ya kita akan lakukan," imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Samaco, Priyanto menuturkan, bahwa pihaknya saat ini tak bisa banyak memberi komentar.
"Prinsipnya semua sudah tidak ada lagi, saya sudah sampaikan semuanya saat jumpa pers kemarin. Saya tidak bisa komentar banyak lagi, sesuai pers rilis kemarin saja," katanya saat dihubungi via telepon.
Diketahui, PT Samaco memberi penjelasan lengkap terkait kontribusi MLG yang tertunggak melalui jumpa pers pada Senin, 27 Desember 2021 lalu.
Ia menyebut, jalinan kerja sama antara Pemkot Samarinda dengan MLG sudah berjalan 5 tahun terhitung sejak 2016 lalu. Sejak saat itu, PT Samaco selaku pengelola MLG, wajib membayar kontribusi sebesar Rp 237 juta per tahun kepada Pemkot Samarinda.
Meski demikian, ia mengakui bahw PT Samaco hingga 2021 ini baru membayar Rp 425 juta dari jumlah seharusnya sekitar Rp 1,18 miliar, terhadap sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Samarinda. Dengan demikian, terdapat kekurangan atau tunggakan sebesar Rp 760 juta.
Adapun kerjasama pengelolaan MLG seluas 13.483 meter persegi dengan Pemkot Samarinda. Namun di tahap awal, sebidang lahan seluas 4.049 meter persegi belum diserahkan ke PT Samaco. Lahan tersebut baru diserahkan pada Oktober 2017.
Baca Juga: Kubah Islamic Center Samarinda Kotor dan Sempat Viral, Relawan Kalsel Datang Turun Tangan
"Selama periode Desember 2018 hingga November 2019, kami sudah membayar kontribusi sebesar Rp 350 juta. Dibayarkan tujuh kali dengan skema mencicil," jelasnya.
Ia menguraikan, pembayaran tersebut dimulai pada Desember 2018 dengan dilakukannya satu kali pembayaran sebesar Rp 50 juta. Sementara sepanjang 2019 dilakukan pembayaran sebanyak enam kali, masing-masing sebesar Rp 50 juta. Total pembayaran pada 2019 sebesar Rp 300 juta.
"Kemudian kami tambah Rp 75 juta pada 16 Desember lalu, sehingga total kami bayar kontribusi kerja sama ada Rp 425 juta," tambahnya.
"Setelah itu pembayaran terhenti karena operasional MLG terganggu akibat pandemi Covid-19," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Anda Lemas dan Cepat Lelah? Mungkin Mengalami Penyakit Ini
-
BMKG: Pasang Laut Maksimum di Kaltim Terjadi 2130 Oktober, Jangan Abai Peringatan!
-
Zakat Jadi Penopang Sosial Baru di Wilayah Penyangga IKN
-
Internet Gratis Menyapa Pelosok Kukar, Kaltim Percepat Akses Digital Desa
-
Masjid Banyak Belum Bersertipikat, Pemerintah Waspadai Potensi Konflik Lahan di Kaltim