SuaraKaltim.id - RSUD Taman Husada Bontang bersikukuh tidak akan memperpanjang kontrak kepada 10 honorer. Direksi rumah sakit menilai keputusan itu sudah berdasarkan hasil penilaian dari tim monitoring dan evaluasi.
PLT RSUD Taman Husada, dr Suhardi mengatakan, keputusan itu bulat dan sudah final. Sebelumnya memang sudah ada 50 orang yang di warning soal tidak di diperpanjangnya kontrak kerja.
Namun, setelah ada diskusi dan jumlah orang mengerucut ke 30 orang. Tidak berhenti sampai disitu, tim evaluasi juga kembali memanggil dan berkoordinasi terhadap pekerja yang mendapat catatan. Walhasil muncullah kesimpulan dan hasil bahwa 10 orang tidak diperpanjang kontraknya.
"Keputusan itu sudah berdasarkan hasil kesimpulan tim evaluasi. Artinya, yang memang tidak diperpanjang ada 10 orang honorer," katanya saat ditemui di DPRD Kota Bontang, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Senin (10/1/2022).
Dikatakan Suhardi, indikator penilaian. Misalnya, terkait kinerja yang tidak fokus, perilaku kurang sopan, dan terlibat politik praktis.
Ketiga parameter itu yang menjadi acuan tidak diperpanjangnya para tenaga honorer itu. Apalagi, masih banyak yang juga di pertahankan karena hasil kerjanya masih mempuni dalan melaksanakan tugasnya.
"Pertimbangan nya juga sudah jelas. Tidak diperpanjang lantaran kinerja yang dinilai tidak sesuai kriteria," ungkapnya.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam mengatakan, dirinya telah meminta pihak RSUD Taman Husada agar tetap mempertahankan tenaga honorer yang diputus kontraknya.
Selain itu, Politikus Partai Golkar ini juga mempertimbangkan jika tidak bisa dipertimbangkan. Maka, dipindahkan saja ke tempat lain. Yang terpenting tidak diputus.
Baca Juga: Transisi KTP Fisik Ke Digital Di Bontang Akan Dilakukan Bertahap
"Kita rekomendasikan itu. Cuman, RSUD punya penilaian sendiri," ucap Rustam
Perihal hak interplasi yang akan di keluarkan oleh Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam. Rustam menilai, jika RSUD tetap kekeuh tidak memperpanjang kontrak kepada 30 honorer sebelumnya.
Namun, setelah hasil koordinasi. Hanya ada 10 orang yang tidak diperpanjang. Meski begitu, pekerja yang bertahan juga masih banyak dan tetap bekerja.
"Kalau tetap 30 orang pasti. Akan di gulirkan hak interplasi itu. Karena menciptakan pengangguran yang cukup banyak. Tapi, ternyata hanya 10 dan itu tetap kita minta perjuangkan untuk dipertahankan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
CEK FAKTA: Bukan Teguran Megawati, Video Purbaya yang Viral Itu Hasil Editan
-
CEK FAKTA: Waspada! Akun pln-__id Gunakan Nama Presiden Prabowo untuk Menipu Pengguna
-
BK DPRD Kaltim Panggil Anggota Dewan AG, Diduga Langgar Etika di Media Sosial
-
PPU Pacu Akses Air Bersih di Sekitar IKN Lewat Skema Pamsimas Desa
-
Oknum Terduga Pelaku SPK Fiktif di Bontang Ternyata Sudah Dipecat Sejak Mei