SuaraKaltim.id - Publik dihebohkan dengan adanya replika kuburan untuk Edy Mulyadi. Belakangan nama Edy Mulyadi santer terdengar lantaran pernyataannya soal Kalimantan.
Banyak tokoh-tokoh publik yang merasa kecewa dan mengecam apa yang ia ucapkan. Seperti menyebut 'Kalimantan tempat jin buang anak', 'genderuwo', dan 'hanya monyet' yang tinggal di Pulau Seribu Sungai.
Alasan Edy Mulyadi mengatakan semua itu, diduga lantaran dirinya tidak setuju dengan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kaltim yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut fakta-fakta replika kuburan Edy Mulyadi.
1. Dibangun dengan material tanah dan batuan bekas perbaikan jalan
Baca Juga: Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Edi Mulyadi Wajib Jalani Sidang dan Hukum Adat Dayak
Replika makam Edy Mulyadi ternyata dibangun menggunakan material tanah dan batuan bekas perbaikan jalan. Material tersebut diduga berserakan di tengah jalan, lalu dirapikan oleh warga sekitar dengan tujuan agar pengendara yang lewat tidak terganggu.
Namun, siapa sangka, ketika dirapikan bentuknya justru lebih mirip dengan tanah kuburuan yang bergunduk. Kemudian ditaburi oleh warga dengan bunga, seolah itu adalah makam Edy Mulyadi yang sesungguhnya.
2. Dibangun di Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda, oleh warga Samarinda
Penemuan replika makam Edy Mulyadi itu berada di Samarinda, Kaltim. Makam itu dibangun di tengah-tengah jalanan. Tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro Samarinda.
Belakangan diketahui, bahwa replika makam itu benar dibangun oleh warga Samarinda yang merasa kesal karena pernyataan Edy Mulyadi soal Kalimantan.
Salah satu warga bernama Rendi (34) mengatakan, kuburan replika tersebut adalah bentuk kekesalan para warga dan protes mereka atas statement yang dilayangkan oleh Edy Mulyadi dkk.
"Ini sebagai protes kami warga Samarinda yang tidak terima atas pernyataan Edy, karena dia sudah mengatakan tempat kami (Kalimantan) adalah tempat jin buang anak dan hanya monyet yang tighal di Kalimantan, dan kata-kata itu menyakiti hati kami," ungkap Rendy saat diwawancarai oleh Suara.com, Kamis (27/1/2022) kemarin sore.
3. Terdapat nama Edy Mulyadi di batu nisan yang ditulis tangan di atas kardus
Kenapa makam tersebut disebut replika makam untuk Edy Mulyadi? Karena ada namanya tertera di replika makam tersebut.
Warga yang membuat makam itu meletakkan sebuah benda yang diduga adalah potongan kayu kecil, kemudian menggantungkan kardus di kayu tersebut. Di kardus itu, ada nama Edy Mulyadi. Bertuliskan "Almarhum Edy Mulyadi".
Makam itu santer menjadi perhatian masyarakat yang melewati jalanan tersebut. Salah satunya Abdul (45). Ia juga melihat kuburan tersebut pada pagi hari saat hendak berangkat bekerja.
"Saya sendiri baru lihat pagi ini saat buka toko, gak tau kapan buatnya tiba-tiba saja ada kuburan begitu, sudah gitu ada bunganya begitu," bebernya.
Kendati itu, Abdul memahami maksud didirikannya kuburan tersebut sehingga ia hanya tertawa saja saat ditanya oleh awak media.
"Pasti semua warga kalimantan merasa kesal dengan statementnya, dan mungkin ini salah satu bentuk kekesalan tersebut ," pungkasnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
Terkini
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh
-
TKDN dan Pengendalian Impor, Jalan Keluar dari Tekanan Global
-
IKN Butuh Lingkungan Aman, Kukar Perketat Antisipasi Ormas dan Premanisme