SuaraKaltim.id - Ketergantungan Bumi Mulawarman terhadap sumber daya alam (SDA) memang susah untuk tidak dikaitkan. Hal itulah yang membuat beberapa pihak merasa khawatir.
Salah satunya Rudy Mas'ud. Saudara Abdul Gafur Mas'ud (AGM) itu menegaskan, persiapan Benua Etam dalam menghadapi pasca tambang memang perlu dilakukan. Yakni, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Katanya, SDM Kaltim perlu ambil bagian untuk mencerdaskan bangsa. Hal itu bisa dilakukan dengan mengambil peluang di sektor pendidikan.
"Membangun bangsa jangan mengandalkan sumber daya alam (SDA), tapi sumber daya manusia (SDM), karena pasca tambang akan berakhir cepat atau lambat," ujarnya, melansir dari ANTARA, Sabtu (19/2/2022).
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan kualitas SDM, maka dibutuhkan SDM yang unggul. Yang berarti, para pengajar atau guru yang unggul pula.
Menurutnya, Kaltim harus membangun ekonomi hijau dan biru dengan mencetak generasi emas berpendidikan. Lantaran, yang bisa memutus mata rantai kemiskinan dengan meningkatkan kualitas SDM yang mampu bersaing.
Ia mengatakan, kekayaan SDA Kaltim hendaknya dimanfaatkan sebagai kesempatan emas, mengingat Jakarta pun bisa tumbuh meski tidak memiliki tambang atau SDA lainnya.
“Kekayaan SDA Kaltim harus dimanfaatkan untuk peningkatan SDM Kaltim dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kabid Tenaga Kependidikan Disdikbud Kaltim, Jasni di Samarinda mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim saat ini tengah mengatur ulang terkait pendisitribusian guru di Kaltim.
Baca Juga: Momen Haru Gibran Lepas Kakak Kandung Iriana Jokowi yang Pensiun Usai 38 Tahun Jadi Guru
"Strategi awal kita saat ini sedang melakukan pendataan dan penghitungan kembali distribusi guru, bagaimana yang tepat," jelasnya.
Menurutnya saat ini terdapat 487 sekolah jenjang SLB, SMA dan SMK. 223 diantaranya sekolah vokasi atau SMK, baik itu swasta maupun negeri.
"Dari 223 ini, 11 sekolah diantaranya memiliki jurusan biologi pertambangan di delapan kabupaten/kota, enam sekolah swasta dan lima sekolah negeri," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal menyebutkan, ketika pasca tambang pasti akan terjadi penurunan pendapatan Kaltim yang akan berimbas pada dana pendidikan dan beasiswa.
"Ayo kita berfikir ke depan bagaimana mendidik siswa dari sekarang dengan vokasi yang lebih kreatif," tandasnya.
Berita Terkait
-
Deretan ASN, Pejabat, Pengusaha dan Karyawan di PPU Dipanggil KPK Karena AGM, Warganet Puji Dirinya Ganteng
-
Hasanuddin Mas'ud, Kakak dari Bupati AGM Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Bobol Bank Kaltimtara: Hancur Dinasty Mas'ud
-
Berkaca dari Kasus Minyak Langka: Definisi Kelangkaan, Penyebab Hingga Cara Mengatasinya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
AYIMUN Samarinda Chapter 2025 Siapkan Generasi Muda Jadi Calon Pemimpin Global
-
Kaltim Jamin Stok Pangan Aman, Harga Terpantau Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Persagi Siap Tugaskan Ahli Gizi untuk MBG di Seluruh Pelosok Indonesia
-
Alat Kebencanaan Disiagakan untuk Hadapi Cuaca Ekstrem di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi